QR CodeQR Code

Siapa yang Bakal Menjadi Presiden Iran ke-12?

19 May 2017 14:11

Islam Times - Penantang utama Rouhani dalam pemilihan tersebut adalah Ebrahim Raisi, seorang tokoh revolusioner. Raisi adalah penjaga utama makam suci Imam Reza (AS) di kota Masyhad di Iran timur laut, sebuah peran yang ditugaskan oleh Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei.


Rakyat Iran menggelar pesta pemilihan presiden ke-12 hari ini, Jumat, 19 Mei 2017. Ada empat kandidat yang bertarung mengambil hati rakyat untuk menjadi presiden kedelapan negara itu. Dua di antaranya dikenal sebagai seorang reformis dan dua lainnya sebagai prinsipal. Kandidat terkuat masing-masing dipegang oleh incumbent Presiden Hassan Rouhani dan Sayyid Ebrahim Raisi.

Empat kandidat sebelumnya dipilih oleh Dewan Wali dengan menyingkirkan 1.600 orang yang mendaftarkan diri sebagai kandidat presiden.

Di Iran, Dewan Pelindung bertanggung jawab untuk memeriksa semua nominator kandidat presiden dan hanya mengizinkan dan meloloskan mereka yang dianggap layak sebagai kandidat.

Presiden incumbet Hassan Rouhani tampil sebagai pemenang dalam pemilihan sebelumnya pada bulan Juni 2013 dengan memenangkan 50,7 persen dari total lebih dari 36 juta suara.

Rouhani, seorang tokoh reformis, adalah seorang ulama dan bergabung dengan parlemen setelah revolusi dan memegang jabatan utama seperti Kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Setelah mengambil alih jabatan pada tahun 2013, Presiden Rouhani hingga saat ini masih berkutat untuk menyelesaikan perundingan nuklir dengan Grup 5 + 1 (Rusia, China, Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman) yang menghasilkan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), 159 halaman kesepakatan yang menempatkan pembatasan tertentu pada program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi dan penghentian miliaran dolar aset Iran.

Penantang utama Rouhani dalam pemilihan tersebut adalah Ebrahim Raisi, seorang tokoh revolusioner. Raisi adalah penjaga utama makam suci Imam Reza (AS) di kota Masyhad di Iran timur laut, sebuah peran yang ditugaskan oleh Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei.

Raisi, juga seorang ulama Muslim dan hakim tertinggi, lebih muda secara usia daria Rouhani di awal Revolusi Islam. Dia bangkit dengan cepat melalui barisan revolusioner dan aktif sebagai jaksa agung Iran sebelum ke ke Masyhad untuk jabatan barunya.

Sampai hari Senin kemarin, ada dua kandidat kuat lainnya dalam perlombaan tersebut, Wakil Presiden Pertama reformis Eshaq Jahangiri dan walikota Tehran Mohammad Baqer Qalibaf.

Kedua kandidat tersebut memiliki penampilan kuat dalam debat yang ditayanglam di televisi nasional secara langsung dan di jalur kampanye, namun keduanya kemudian keluar dari pencalonan.

Jahangiri secara elektabiltas, jauh di belakang Presiden Rouhani dan meminta semua pendukungnya untuk memilih presiden incumbent, sementara Qalibaf mengumumkan dukungannya kepada Raisi.

Dua kandidat yang tersisa diyakini memiliki peluang yang sangat tipis untuk menang.

Mostafa Hashemitaba, 70, adalah mantan menteri industri dan mantan kepala organisasi olahraga papan atas negara tersebut. Dikenal sebagai tokoh reformis, Hashemitaba juga pernah berperan sebagai ketua Komite Olimpiade Nasional Iran. Dia pernah masuk dalam pemilihan presiden pada tahun 2001, saat Mohammad Khatami terpilih sebagai presiden.

Selama debat di televisi beberapa minggu terakhir, Hashemitaba membela catatan administrasi Presiden Rouhani dan mengecam calon anggota dewan atas janji mereka yang tidak realistis. Hashemitaba mengumumkan bahwa dia sendiri akan memilih Rouhani pada hari Jumat.

Kandidat terakhir adalah Mostafa Aqa-Mirsalim, seorang Rektor Universitas dan mantan menteri kebudayaan. Kandidat yang berusia 70 tahun itu adalah seorang insinyur berpendidikan Perancis dan anggota Partai Koalisi Islam. Muncul sebagai kritikus terhadap Presiden Rouhani dalam perdebatan tersebut, Mirsalim memfokuskan janji kampanyenya untuk membasmi korupsi.

Pemilihan ulang akan diadakan Jumat depan jika tidak ada kandidat yang memenangkan mayoritas, yang setidaknya 50 persen ditambah satu suara.

Penghitungan suara akan diumumkan dalam proses bertahap setelah penutupan pemungutan pada malam ini. [IT/Onh/Ass]


Story Code: 638245

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/article/638245/siapa-yang-bakal-menjadi-presiden-iran-ke-12

Islam Times
  https://www.islamtimes.org