Operasi Ganda di Al-Quds Menyebabkan Dua Tentara Pendudukan Israel Terluka

Ketika berita tentang insiden tersebut menyebar, pasukan pendudukan Zionis Israel dengan cepat mengerahkan pasukannya ke daerah tersebut dan menutup pintu masuk ke Masjid Al-Aqsa, sehingga memperburuk situasi yang sudah bergejolak. Peristiwa ini terjadi di tengah agresi brutal Zionis Israel yang sedang berlangsung di Gaza. Pada saat yang sama, di Tepi Barat, warga Palestina mengalami serangkaian ketidakadilan yang parah, termasuk penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, jatuhnya korban jiwa, dan pemindahan paksa dari rumah mereka.

Kenyataan pahit dari kekerasan ini terlihat jelas, dengan jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat saja sejak tanggal 7 Oktober meningkat menjadi lebih dari 150 orang, dan lebih dari 1.900 orang terluka seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.

Pendudukan Zionis Israel telah meningkatkan tindakan kerasnya terhadap warga Palestina sebagai tanggapan atas peluncuran Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober.

Dengan kedok operasi ini, lebih dari 1.850 warga Palestina telah ditangkap, sebagian besar ditahan tanpa tuduhan apa pun terhadap mereka. Kampanye penangkapan yang mengkhawatirkan ini dilakukan bersamaan dengan penggerebekan yang terjadi hampir setiap hari di kota-kota besar dan kecil di Tepi Barat yang diduduki, di mana para pemuda Palestina dan pejuang Perlawanan dengan berani menghadapi pasukan pendudukan.

Pasukan pendudukan melakukan tindakan sewenang-wenang dan brutal untuk menekan dukungan terhadap Gaza di tengah agresi tidak manusiawi yang telah merenggut nyawa lebih dari 10.000 orang, terutama perempuan dan anak-anak. Besarnya krisis kemanusiaan ini masih menjadi kekhawatiran besar bagi mereka yang menyaksikan kejadian tersebut. [IT/r]