0
Friday 2 February 2024 - 01:13
China - Rusia:

Menteri Pertahanan China Menjanjikan Dukungan kepada Rusia Mengenai ‘Masalah Ukraina’

Story Code : 1113267
Menteri Pertahanan China Menjanjikan Dukungan kepada Rusia Mengenai ‘Masalah Ukraina’
Sebagai dua kekuatan besar, Rusia dan China harus memperdalam kerja sama mereka dan secara tegas menanggapi tantangan global, kata kepala pertahanan tersebut melalui panggilan video pada hari Rabu (31/1).

“Kami telah mendukung Anda dalam masalah Ukraina meskipun AS dan UE terus memberikan tekanan pada pihak China,” kata Dong, sambil berjanji bahwa Beijing “tidak akan mengubah atau meninggalkan arah kebijakan kami mengenai hal ini,” bahkan di bawah ancaman sanksi lebih lanjut kondisi yang tidak menguntungkan. 

Pada saat yang sama, China merasakan “dukungan kuat dari pihak Rusia mengenai masalah Taiwan serta topik-topik lain yang menjadi kepentingan utama kami,” tambah Dong. “Sebagai dua kekuatan paling penting dan utama di dunia, kita harus merespons tantangan global dengan tegas.”

Kepala pertahanan baru Beijing mengklaim bahwa “AS selalu menargetkan Rusia dan Tiongkok, berupaya mempertahankan hegemoninya di seluruh dunia,” namun menambahkan bahwa “sejarah dan kenyataan membuktikan bahwa hegemoni pasti akan gagal.”

Shoigu setuju bahwa tidak seperti negara-negara Barat, Rusia dan China tidak “menciptakan blok militer,” dan kerja sama militer mereka tidak “ditujukan terhadap negara ketiga.” Menteri Pertahanan mencatat bahwa “hubungan Rusia-China di bidang militer terus berkembang di semua bidang,” dan mengatakan bahwa ia menantikan “kerja sama yang erat dan produktif” dengan mitranya dari China.

Posisi China dalam krisis Ukraina telah membuatnya berselisih dengan AS, dimana beberapa pejabat Amerika menuduh Beijing secara aktif mendukung Moskow daripada menjaga netralitas. Beijing menyalahkan ekspansi NATO di Eropa atas krisis di Ukraina dan mengecam penggunaan sanksi sepihak oleh AS dan sekutunya sebagai alat tekanan geopolitik.

Moskow memandang konflik Ukraina sebagai bagian dari perang proksi Barat melawan Rusia, yang dilakukan dalam upaya mempertahankan hegemoni AS di panggung dunia. Para pejabat China mengatakan bahwa Washington terjebak dalam “mentalitas Perang Dingin.”[IT/r]
Comment