0
Monday 11 March 2024 - 04:01
Palestina vs Zionis Israel:

Warga Palestina Khawatir Akan Terjadi Lebih Banyak Kekerasan Israel di Kompleks al-Aqsa selama Ramadhan

Story Code : 1121686
Israeli forces attacking a Palestinian woman worshiper near al-Aqsa Mosque compound in al-Quds.
Israeli forces attacking a Palestinian woman worshiper near al-Aqsa Mosque compound in al-Quds.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dekorasi yang biasa di sekitar Kota Tua belum dipasang dan suasana suram serupa terjadi di kota-kota di Tepi Barat yang diduduki.

Banyak yang hanya berduka atas korban agresi Zionis Israel di Gaza, tempat ribuan orang terbunuh sejak 7 Oktober.

“Kami memutuskan tahun ini bahwa Kota Tua al-Quds tidak akan didekorasi untuk menghormati darah anak-anak kami, orang tua, dan para martir,” kata Ammar Sider, seorang tokoh masyarakat di Kota Tua.

Yang lain khawatir bahwa pemerintah Zionis Israel dan pemukim sayap kanan akan menyerang warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki selama bulan suci ini sebagai bagian dari kampanye hukuman kolektif yang lebih luas.

“Saya sangat khawatir dengan kemungkinan provokasi,” kata Munir Nuseibah, seorang pengacara hak asasi manusia Palestina. “Kami belajar dari masa lalu bahwa semakin banyak kehadiran polisi dan intervensi polisi di Al-Quds Timur selama Ramadhan, semakin besar pula kita akan melihat konfrontasi [kekerasan].”

Zionis Israel akan mengirim 15.000 tentara tambahan ke Tepi Barat yang diduduki

Menteri Zionis Israel sayap kanan Itamar Ben Gvir mengatakan dia menginginkan pembatasan terhadap jamaah di al-Aqsa.

Ribuan pasukan Zionis Israel telah dikerahkan di sekitar jalan-jalan sempit Kota Tua di al-Quds, di mana puluhan ribu jamaah diperkirakan setiap hari berada di kompleks suci tersebut.

Tentara Israel mengerahkan 24 batalyon, 20 kompi MGB dan dua unit khusus di Tepi Barat dan Timur a-Quds yang diduduki, serta 5.000 tentara cadangan yang sudah ditempatkan di wilayah Palestina.

Azzam Al-Khatib, direktur jenderal Wakaf, yayasan keagamaan yang menaungi al-Aqsa, mengecam keras pengerahan Israel.

“Ini masjid kita dan kita harus menjaganya,” kata al-Khatib. “Kita harus melindungi kehadiran umat Islam di masjid ini, yang seharusnya bisa masuk dalam jumlah besar dengan damai dan aman.”

Sementara itu, pemimpin gerakan perlawanan Palestina, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyerukan warga Palestina untuk berbaris ke masjid pada awal Ramadhan.

Tepi Barat telah mengalami rekor kekerasan selama lebih dari dua tahun dan peningkatan lebih lanjut sejak perang di Gaza.

Rezim Israel telah mengintensifkan serangan di Tepi Barat sejak memulai kampanye biadabnya di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Penggerebekan tersebut, ditambah dengan kekerasan pemukim, telah menyebabkan lebih dari 400 warga Palestina tewas.

Lebih dari lima bulan setelah serangan udara dan darat Israel di Gaza, otoritas kesehatan di sana mengatakan hampir 31.000 warga Palestina telah terbunuh. Ribuan orang lainnya juga hilang dan dikhawatirkan tewas.[IT/r]
Comment