Islam Times - Turki dan Irak Bergabung Melawan PKK: Pembicaraan Keamanan di Bagdad

IslamTimes - Para pejabat senior Turki dan Irak bertemu di Bagdad pada tanggal 14 Maret untuk mengatasi masalah keamanan, khususnya berfokus pada strategi untuk memerangi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Irak setelah pertemuan tersebut mengungkapkan bahwa pembicaraan tersebut melibatkan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, Menteri Pertahanan Yasar Guler, dan kepala intelijen Ibrahim Kalin, serta Menteri Luar Negeri Irak Fouad Hussein dan para pejabat tinggi keamanan.

Sebagai catatan, Dewan Keamanan Nasional Irak baru-baru ini menetapkan PKK sebagai “organisasi terlarang di Irak,” sebuah langkah yang disambut baik oleh Turki, sebagaimana tercantum dalam pernyataan bersama. Selain itu, persiapan untuk kunjungan Presiden Tayyip Erdogan ke Bagdad juga dibahas, yang dijadwalkan berlangsung “setelah bulan suci Ramadhan.”

Menekankan pentingnya kerja sama dalam memerangi terorisme, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Turki menyoroti perlunya mengembangkan pendekatan bersama terhadap kontraterorisme selama diskusi. Untuk mengantisipasi kunjungan Presiden Erdogan, para pejabat militer Turki dan Irak terlibat dalam pembicaraan pada akhir pekan untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan di wilayah di mana operasi Turki sedang berlangsung.

Untuk unjuk kekuatan, Turki melakukan operasi udara pada 13 Januari, menargetkan 29 lokasi yang terkait dengan PKK di Irak utara dan Suriah, seperti yang diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Nasional Turki. Serangan tersebut, yang secara khusus terfokus pada wilayah di Irak seperti Metina, Hakurk, Gara, dan Qandil, serta Suriah utara, terjadi sebagai respons terhadap serangan PKK di Irak utara yang merenggut nyawa sembilan tentara Turki.

Diakui sebagai organisasi teroris oleh Turki dan sekutu Baratnya, PKK terus menjadi ancaman terhadap keamanan regional. Upaya kolaboratif para pejabat Turki dan Irak selama perundingan keamanan di Bagdad menggarisbawahi komitmen bersama terhadap langkah-langkah kontraterorisme yang bertujuan melindungi warga sipil di wilayah tersebut.[IT/r]