0
Monday 8 April 2024 - 01:23
Zionis Israel vs Palestina:

Israel Mengatakan Sebagian Besar Batalyon Hamas di Gaza Telah ‘Dilenyapkan’

Story Code : 1127403
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu
Semua kecuali lima divisi militer telah dibubarkan oleh IDF dalam enam bulan terakhir, menurut Benjamin Netanyahu

Dalam sebuah pernyataan menjelang rapat kabinet pada hari Minggu (7/4), yang menandai enam bulan sejak dimulainya perang Gaza, Netanyahu mengatakan Zionis Israel “selangkah lagi menuju kemenangan.”

“Hari ini kami memperingati enam bulan sejak perang dimulai… Kami melenyapkan 19 dari 24 batalyon Hamas, termasuk komandan senior mereka. Kami membunuh, melukai atau menangkap sejumlah besar teroris Hamas... Kami menghancurkan pabrik mereka yang memproduksi roket, senjata, amunisi,” kata perdana menteri.

Konflik ini dimulai pada 7 Oktober tahun lalu dengan serangan mendadak Hamas yang merenggut nyawa sekitar 1.200 warga Zionis Israel dan menangkap lebih dari 200 sandera. Netanyahu segera menyatakan perang terhadap kelompok militan tersebut dan berjanji untuk memberantasnya. Akibatnya, karena padatnya populasi Gaza, lebih dari 33.000 warga Palestina terbunuh dalam serangan Zionis Israel di daerah kantong tersebut pada bulan-bulan berikutnya, dan sebagian besar wilayah tersebut rata dengan tanah.

Dalam pernyataannya, Netanyahu menegaskan kembali bahwa Zionis Israel perlu terus berperang sampai semua militan Hamas dilenyapkan. Dia mencatat bahwa Hamas masih menyandera 133 warga Israel, dan menekankan bahwa tidak akan ada pembicaraan tentang gencatan senjata sampai mereka semua dibebaskan.

“Tidak ada perang yang lebih adil daripada perang ini, dan kami bertekad untuk menyelesaikannya dengan kemenangan penuh. Untuk memulangkan semua orang yang diculik, menuntaskan pemusnahan Hamas di seluruh Jalur Gaza, termasuk Rafah, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Zionis Israel,” ujarnya.

Delegasi Zionis Israel dan Hamas mengadakan perundingan gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar pada hari Minggu di Kairo. Menurut laporan di saluran TV Al Arabiya, tuntutan Hamas termasuk Zionis Israel membatalkan rencana untuk menganiaya dan melenyapkan para pemimpinnya setelah pertempuran di Gaza berhenti, serta gencatan senjata jangka panjang dan penarikan penuh Zionis Israel dari Gaza.

Netanyahu menyebut tuntutan ini “ekstrim” dan mengatakan Israel tidak akan “menyerah kepada tuntutan tersebut,” karena, menurutnya, tuntutan tersebut dapat “membahayakan warga negara dan tentara kami” di masa depan.

Penolakan Netanyahu untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas dan menjamin pembebasan sandera telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan warga Zionis Israel. Puluhan ribu demonstran melakukan protes di Tel Aviv pada Sabtu (6/4) malam untuk menuntut pengunduran diri Netanyahu dan mencapai kesepakatan dengan militan Palestina.[IT/r]
Comment