0
Thursday 9 May 2024 - 00:25
Palestina - Zionis Israel:

Hamas: Invasi ‘Israel’ ke Rafah Merusak Upaya Mediasi, Mendorong Kawasan Menuju Bencana

Story Code : 1133721
Rafah disaster
Rafah disaster
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa (7/5), gerakan perlawanan mengatakan serangan Zionis “Israel” ke penyeberangan Rafah bertujuan untuk merusak upaya gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Pasukan Zionis  “Israel” telah membunuh sedikitnya 35 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, dalam 12 jam.

“Dengan memutuskan untuk menutup perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem [Kerem Shalom], Zionis “Israel” memimpin wilayah tersebut menuju bencana dan melanjutkan kebijakan kelaparan dan penganiayaan terhadap [warga Palestina],” bunyi pernyataan itu.

Laporan memperingatkan bahwa invasi Rafah akan membuat lebih dari 1 juta warga Palestina kehilangan tempat tinggal, memutus bantuan dari wilayah tersebut, dan menghalangi warga Palestina yang sakit dan terluka untuk mendapatkan perawatan di luar wilayah yang terkepung.

Serangan itu terjadi setelah Hamas mengatakan pihaknya menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir. Namun rezim mengatakan kesepakatan yang diusulkan tidak memenuhi tuntutan mereka.

Gerakan perlawanan Palestina mengatakan Benjamin Netanyahu hanya mempertimbangkan kepentingan dirinya dan kabinetnya yang ekstremis.

Di bagian lain pernyataannya, Hamas menganggap pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan komunitas internasional bertanggung jawab penuh atas berlanjutnya permusuhan.

Sementara itu, anggota Biro Politik Hamas Osama Hamdan mengumumkan bahwa gerakan Hamas Palestina tidak akan menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan dengan Zionis  “Israel” jika situasi di Jalur Gaza terus meningkat.

“Kami menyerukan kepada PBB untuk memberikan tekanan pada rezim pendudukan dan menghentikan operasi militer di Rafah, yang membahayakan nyawa ratusan ribu pengungsi dan melemahkan upaya mediasi yang bertujuan mencapai gencatan senjata dan mengakhiri genosida. rakyat Palestina di Gaza,” katanya pada konferensi pers di Beirut.

Pada saat yang sama, ia memperingatkan Zionis Israel bahwa “invasi mereka ke Rafah tidak akan mudah”.

Secara paralel, Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Otoritas Palestina, meminta AS untuk menekan Zionis  “Israel” agar menghentikan invasi Rafah. Dia mengatakan invasi tersebut mengancam melipatgandakan penderitaan para pengungsi di Gaza.

Abu Rudeineh mengecam AS karena memberikan “senjata, uang, dan perlindungan politik” kepada Zionis “Israel” meskipun hal itu menciptakan “bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”[IT/r]
Comment