0
Friday 10 May 2024 - 23:51
Gejolak Politik Zionis Israel:

Laporan: Kabinet Perang Israel Menyetujui Perluasan Operasi Rafah 

Story Code : 1134146
Israeli army
Israeli army
AS mengancam akan memutus pasokan senjata ofensif jika Zionis Israel memasuki pusat pemukiman di kota Gaza

Laporan tersebut muncul setelah Presiden AS Joe Biden berjanji untuk menghentikan pasokan senjata ofensif ke Israel jika militernya masuk ke pusat-pusat populasi kota.

Tank dan pasukan Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) memasuki bagian timur Rafah pada Selasa (7/5) dini hari, merebut perbatasan yang menghubungkan Gaza dan Mesir, serta melancarkan serangan udara.

Axios melaporkan pada hari Jumat (10/5) bahwa “perluasan wilayah operasi” telah disetujui, mengutip tiga sumber yang mengetahui keputusan tersebut. Media Ibrani juga melaporkan bahwa IDF memperluas wilayah operasinya.

Dua sumber Axios mengatakan operasi tersebut tidak melewati garis merah yang dinyatakan Biden, sementara sumber ketiga percaya bahwa operasi tersebut “dapat ditafsirkan oleh AS” sebagai tindakan yang terlalu berlebihan.

Ketiganya mengatakan kabinet telah menginstruksikan perunding Israel untuk melanjutkan upaya mencapai kesepakatan untuk membebaskan sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan lintas batas terhadap Israel pada 7 Oktober. Menteri Keamanan Nasional Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dikatakan menentang keputusan tersebut.

Netanyahu mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel siap untuk “berdiri sendiri” dalam perangnya di Gaza setelah Biden mengancam akan menghentikan pasokan senjata tertentu. “Kalau harus berdiri sendiri, kami akan berdiri sendiri,” ujarnya.

Menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Washington telah menghentikan satu pengiriman senjata ke Israel karena kekhawatiran terhadap Rafah, yang saat ini menampung 1,4 juta warga Palestina yang melarikan diri dari wilayah utara wilayah tersebut yang telah dibombardir oleh serangan Israel sejak Oktober.

Reuters melaporkan pada hari Jumat bahwa tank-tank Zionis Israel telah menguasai jalan utama antara bagian timur dan barat kota, sementara Hamas mengatakan mereka telah menyerang tank-tank Israel di dekat sebuah masjid di timur.

IDF melaporkan di X (sebelumnya Twitter) bahwa beberapa militan Hamas tewas dalam pertempuran “tatap muka” dengan pasukannya di dekat perbatasan dan beberapa terowongan bawah tanah yang digali oleh pejuang Palestina telah ditemukan.

Sejauh ini, sekitar 110.000 orang telah meninggalkan Rafah untuk mencari keselamatan di tengah meningkatnya serangan, kata badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA). “Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza dan kondisi kehidupan sangat buruk,” tulis badan tersebut di X.[IT/r]
Comment