0
Thursday 7 February 2013 - 18:56
Iran vs Hegemomi Global

Rahbar: "Amerika Serikat pada Iran, Pilih Pistol atau Negoisasi!"

Story Code : 237861
Obama pada Iran: Pistol atau negoisasi
Obama pada Iran: Pistol atau negoisasi

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei menolak tawaran pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat di bawah tekanan dan ancaman.

"Saya bukan diplomat. Saya seorang revolusioner dan berbicara dengan terus terang, jujur, dan tegas. Sebuah tawaran pembicaraan dianggap masuk akal hanya bila si pembuat tawaran menunjukkan niat baik," kata Ayatollah Khamenei dalam pertemuan dengan para pejabat dan komandan Angkatan Laut Iran pada hari Kamis, 07/02/13.

"Kalian (Amerika) mengarahkan pistol ke Iran sambil mengatakan negosiasi atau kita tarik pelatuk! Kalian harus tahu bahwa tekanan dan negosiasi tidak bisa berjalan bersama-sama, dan bangsa Iran tidak akan terintimidasi oleh hal-hal seperti itu."

Pernyataan Ayatollah Khamenei itu menunjuk pernyataan para pejabat Amerika yang mengatakan bahwa "bola sekarang ada di pengadilan Iran,"

Pemimpin Revolusi itu menegaskan,"Bola sekarang ada di pengadilan Anda, karena Anda harus menjawab pertanyaan, apakah masuk akal ketika Anda berbicara tentang negosiasi, namun pada saat yang sama Anda tetap melanjutkan tekanan dan ancaman. Ini tidak masuk akal sama sekali." Tegas Ayatullah.

"Kami, tentu saja memahami maksud Amerika, mereka yang membutuhkan negosiasi itu, karena kebijakan AS di Timur Tengah telah gagal, dan untuk menggantikan kegagalan ini, mereka harus bermain menggunakan kartu truf", tegasnya lagi.

"Menekan Iran ke meja perundingan adalah kartu truf AS karena mereka memerlukan Iran", kata Ayatollah Khamenei.

"AS berusaha memberitahu kepada dunia bahwa mereka mempunyai niat baik. Namun, tidak ada yang pernah melihat ada perbuatan baik apapun."

Sebelumnya, dalam Konferensi Keamanan Munich di Jerman pada tanggal 2 Februari lalu, Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington siap untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Iran mengenai program energi nuklir negara itu.

Pada rabu, Amerika Serikat kembali menjatuhkan sanksi baru yang menargetkan sektor energi Iran dalam upaya baru mereka untuk memaksa Republik Islam menghentikan program energi nuklir damainya.

Sanksi, yang mulai berlaku pada hari Rabu, 06/02/13 itu, mencegah Iran untuk mendapatkan akses pendapatan dari ekspor minyak mentah negara.

Sanksi tersebut mengharuskan negara-negara pengimpor minyak Iran untuk menyimpan pembayaran mereka, dan hanya membebaskan negara-negara tersebut dengan imbalan pembelian barang dengan Iran.

Langkah ini diharapkan secara efektif akan menghentikan semua pendapatan minyak Iran di luar negeri.

Selain itu, Washington juga memberlakukan sanksi pada organisasi media Iran dan Polisi Cyber ​​Iran, AFP melaporkan.

Sanksi terbaru anti-Iran tersebut datang pada saat Washington telah menyatakan kesediaannya untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Tehran.

Selama ini AS telah mempelopori beberapa putaran sanksi yang dikenakan pada Iran dalam beberapa tahun terakhir. [Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times/on]
Comment