0
2
Komentar
Monday 8 April 2013 - 16:39
Infiltrasi Asing di Indonesia

Bule pun Bebas Obok-Obok Lembaga Kepolisian Indonesia

Story Code : 252558
Kees van der Spek, obok-obok lembaga kepolisian Indonesia
Kees van der Spek, obok-obok lembaga kepolisian Indonesia

Polda Bali akan merilis video tandingan untuk melawan rekaman bule Belanda Kees van der Spek mengenai "suap" tilang di Pos Polisi Lio Square. Meski dirilis resmi kepolisian, video itu bukan buatan polisi, tapi kumpulan dari kiriman masyarakat.

"Itu bukan kami yang buat, tapi karena disorot oleh masyarakat kegiatan anggota kita, lalu kita kumpulkan," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Hariadi kepada detikcom, Senin (8/4/2013).

"Ini terekam oleh masyarakat ke teman-teman di lapangan. Inisiatif bukan dari Polda," jelasnya.

Sebelumnya Kees van der Spek warga asing mengobok-obok kepolisian Indonesia dengan membuat video yang diunggah 1 April 2013.

Dalam video itu, seorang anggota Polres Badung, Aipda KS, menilang van der Spek yang tidak mengenakan helm dan melintas di pos polisi Lio Square. KS menyarankan van der Spek membayar Rp 200 ribu agar pelanggaran lalu lintas itu tak sampai ke meja pengadilan.

Tak hanya tilang dan uang "damai", Aipda KS dan van der Spek sempat nge-bir di pos polisi. Sementara teman KS hanya diam melihat aksi tilang, 'damai' dan pesta bir tersebut.

Apakah bule warga negara asing yang sok akrab dengan Indonesia itu akan rela jika kepolisian Belanda di obok-obok oleh warga Indonesia? Apakah bule asing dari Belanda yang pernah menjajah Indonesia rela lembaga kebangggannya ditelanjangi reputasinya?

Bule asal Belanda bukanlah bule biasa, dia seorang jurnalis investigasi kriminal dan produser televisi, tentu saat melakukan itu ada motif terselubung dan terprogram. Pembuatan film itu berjumlah empat buah dan bukan hanya satu.

Pria kelahiran 1964 itu adalah jurnalis pada program bertajuk “Peter R. de Vries.” Program ini menayangkan berita investigasi rahasia.

Van Der Spek adalah lulusan NHTV Breda, European School of Bergen New York, CSG Oude Hoven Gorinchem, Moderne Humaniora Bujumbura, dan Vrije Atheneum Paramaribo.

Van Der Spek merekam saat dirinya ditilang polisi di kawasan Petitenget, Kuta Utara, Bali. Video itu kemudian diunggah 1 April lalu ke situs Youtube, dengan judul “Corruption Police in Bali.”

Van Der Spek yang tak melengkapi surat kendaraan bermotor dan tak menggunakan helm telah melanggar aturan lalu lintas di negara berdulat Indonesia, dia kemudian ditilang untuk membayar Rp200 ribu.

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), sebagai lembaga kebanggaan seluruh bangsa Indonesia tidak boleh hanya berdiam diri saat diobok-obok oleh warga asing. [IT/On]
Comment


Indonesia
Memang sudah menjadi sifat Inlander polri di obok obok gak ada reaksi nya. Dulu mereka sudah menjajah negara RI habis habisan, penyiksaan , pemerkosaan, perampokan dinegara ini, saya ber harap Polri berani menuntut si wartawan, Lembaga kepolisian sudah dipermalukan sedemikian rupa.!!!!!!!
Germany
Seharusnya0 peristiwa tersbut dibumerang buat polisi