0
1
Komentar
Sunday 28 September 2014 - 14:48
Gerakan Takfiri Global

Orang Tua Takfiri ISIS: "Demi Tuhan, Ibu Mohon, Pulanglah!"

Story Code : 412058
Takfiri ISIS
Takfiri ISIS

Berikut adalah laporan jurnalistik yang ditulis oleh Waleed Abu al-Khair di Kairo khusus untuk Khabar.

Orang tua para militan muda yang menuju ke Timur Tengah untuk berjuang bagi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok-kelompok ekstremis lainnya, meminta mereka agar kembali ke rumah.

Dalam salah satu postingan YouTube pada bulan Juli lalu, tiga ibu asal Maroko menangis, mengatakan anak-anak mereka meninggalkan mereka tanpa membawa apa pun dan tidak ada yang merawat mereka - untuk mati demi tujuan orang lain.

Orang tua Aqsa Mahmood, 19, yang November lalu pergi dari Skotlandia ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, pada bulan September meminta lagi putri mereka untuk bergegas pulang, CNN melaporkan.

Memandang langsung ke kamera, ibu Aqsa Khalida mengatakan, "Aqsa, putriku sayang, tolong pulang. Sekarang ini, Ibu amat merindukanmu. Kakak dan adikmu sangat merindukanmu. Putriku sayang, demi Tuhan, Ibu mohon, pulanglah. Ibu merindukanmu. Ibu mencintaimu. Ibu mencintaimu, anakku sayang. Kembalilah pulang."

Dalam video yang diposting bulan Februari 2013, orang tua warga Tunisia Rahma, 16 tahun, yang pergi ke Suriah untuk melakukan "jihad", sambil menangis meminta putri mereka pulang.

Pada bulan Juli, para ayah dari dua sahabat asal Belgia pergi ke Suriah utara untuk membujuk anak-anak mereka agar meninggalkan ISIS, BBC melaporkan.

Pol Van Hessche dan Idriss Boutalliss melakukan perjalanan tiga hari yang berbahaya melintasi padang pasir untuk menemui anak-anak mereka, tetapi anak-anak mereka menolak untuk pergi, kata BBC.

Karena para pejuang asing menggunakan Twitter untuk berkomunikasi dengan dunia luar dan menyebarkan berita mereka, banyak orangtua juga mengirimkan pesan melalui Twitter atau memposting pesan video di YouTube, kata dosen media di Universtias Kairo, Hassan Afifi.

"Permohonan berulang-ulang oleh orang tua kepada anak-anak mereka yang berjuang bersama ISIS ... memiliki dampak yang signifikan tidak hanya pada anak-anak - untuk siapa pesan-pesan itu dimaksudkan - tetapi juga pada para pemuda yang masih berada di negara asal mereka dan mungkin sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan organisasi teroris," kata dosen media Universitas Kairo, Hassan Afifi.

Permohonan-permohonan ini sangat efektif dalam melawan ISIS dan "propaganda mereka, yang mendorong perekrutan dan menggunakan secara ekstensif situs-situs web, sarana komunikasi modern dan situs jaringan sosial", imbuh Hassan.

Ucapan dari orang tua dapat sangat mempengaruhi anak-anak lelaki atau perempuan yang pernah pergi ke Suriah atau Irak untuk berjuang bersama kelompok-kelompok teroris, kata Enas al-Jamal, seorang ahli psikolog anak dan dosen di Ain Shams University di Kairo.

Hal-hal yang menarik kaum muda untuk bepergian ke luar negeri - "propaganda agama palsu, hasutan untuk bertempur dan sensasi lingkungan baru" – akan mulai luntur setelah beberapa waktu, katanya.

"Setiap faktor penetral, seperti pesan para ibu, akan diterima dengan baik oleh putra-putra mereka yang pergi untuk berjihad, karena kata-kata yang dituliskan seorang ibu di Twitter, atau klip video yang dipostingnya di YouTube, yang mengungkapkan kesedihan dan keprihatinannya yang mendalam akan nasib anaknya, akan memasuki relung hati mereka," kata Enas. (IT/KSA/rj)
Comment


para gadis-gadis tersebut terpesonan dengan panggilan jihad sex...
suatu panggilan yg sangat menghina Islam ... !