0
Monday 1 February 2016 - 19:19

Oposisi Sudan: Sudan Diancam Saudi untuk Putuskan Hubungan dengan Iran

Story Code : 517229
Omar al-Bashir
Omar al-Bashir
Pemimpin senior oposisi Sudan dalam sebuah pernyataan mengatakan, pemerintah negara itu diancam Arab Saudi untuk memutus hubungan dengan Iran.

"Kebijakan pemerintah Sudan saat ini tengah diancam terkait pengambilan posisi kebijakan luar negeri," kata Presiden Front Nasional Sudan, Ahmad Ibrahim kepada FNA pada Senin, 01/02/16.

"Arab Saudi bisa mengubah posisi Omar al-Bashir demi kepentingannya sendiri dengan mendepositokan 1 miliar dollar AS di Bank Sentral Sudan," tambahnya.

Ibrahim lebih lanjut mengatakan, Arab Saudi dapat mengambil kembali uang tersebut setiap kali melihat perubahan posisi Sudan dalam melawan kebijakan Riyadh.

Iran, merupakan mitra panjang Sudan selama beberapa dekade, namun, Omar al-Bashir pada Januari lalu mengumumkan pemutusan sepihak hubungan dengan Tehran setelah eksekusi seorang ulama Arab oleh Arab Saudi.

Melihat kondisi finansial Khartoum saat ini, langkah pemutusan itu kemudian diambil Sudan yang oleh analis termotivasi oleh janji-janji dan imbalan keuangan Saudi.

Meskipun pemerintah Sudan berdalih bahwa langkah itu diambail untuk menanggapi serangan terhadap misi diplomatik Saudi di Iran, namun menurut al-Tayeb Zein al-Abidine, profesor ilmu politik di Universitas Khartoum, mengatakan, hal itu dibuat untuk alasan pragmatis belaka, pada saat ekonomi negara itu dalam kondisi compang-camping.

"Pemerintah menyadari akan terisolasi, bahkan di dalam dunia Arab sendiri, tapi memutuskan untuk mengubah sisi lain," kata Abidine. [IT/Onh/Ass]

Comment