0
Monday 1 February 2016 - 21:26

Penembak Jitu Berburu Komandan ISIS di Libya

Story Code : 517281
Sniper
Sniper
Seorang penembak jitu misterius mulai berburu para pemimpin kelompok ISIS di Libya, yang menyebut diri mereka sebagai "Khilafah" baru.

Setidaknya tiga komandan ISIS tewas ditembak dalam waktu 10 hari dari jarak jauh di kota Sirte, menyebabkan kehebohan diantara kelompok ISIS, demikian tulis Telegraph pada Senin, 01/02/16.

Sejauh ini masih belum diketahui apakah sniper itu bekerja sendiri atau ada tim penembak yang bekerja menargetkan para pemimpin ISIS, lanjut koran Inggris tersebut.

Dalam upaya untuk melacak penembak, elemen-elemen ISIS mulai menangkapi dan mengeksekusi mereka yang dituduh sebagai penembak jitu. Tapi usaha ISIS ini sia-sia, karena pembunuhan terbaru justru menargetkan Abdullah Hamad al-Ansari, seorang komandan tinggi ISIS dari kota Obari, kata sumber itu.

"Satu kondisi teror berlaku diantara jajaran ISIS setelah kematiannya. Mereka secara acak menembak di udara untuk menakut-nakuti penduduk, ketika mencari sniper," kata seorang saksi lokal di situs al-Wasat, menurut International Business Times.

Semakin leluasa sniper memburu komandan ISIS, semakin menambah panik elemen-elemen ISIS, karena mereka menyadari tidak ada yang bisa merasa benar-benar aman di jalan-jalan Sirte.

Identitas penembak jitu saat ini menjadi subyek diskusi intens baik secara online atau di antara rakyat kota. Beberapa mengklaim, penembak jitu adalah milisi dari kota Misrata, yang pernah bersama-sama ISIS di masa lalu saat mengontrol kota Sirte. Sementara yang lainnya berspekulasi, sniper itu mungkin dari pasukan khusus penembak jitu, yang beroperasi di wilayah tersebut, tulis Telegraph.

Setelah penggulingan pemerintah Muammar Gaddafi pada tahun 2011, Libya menjadi ajang pertumpahan darah dan kekacauan. Kekacauan politik dan sosial menyebabkan perluasan pencaplokan wilayah oleh ISIS dan ekstremis lainnya di negeri ini. Saat ini, setidaknya terdapat 5.000 elemen ISIS menyebar di kota-kota Libya.

Beberapa laporan menulis, ISIS mengirim pemimpin kunci di Irak, Abu Omar, ke Libya untuk meningkatkan pengaruh kelompoknya di kota Sirte serta mempersiapkan potensi suaka pemimpin ISIS saat di Suriah dan Irak. [IT/Onh/Ass]
Comment