0
Thursday 29 December 2016 - 11:44

Sekitar 54.457 Aksi Terorisme Sejak 1990 di Aljazair

Story Code : 595476
Presiden Aljazair,  Abdelaziz Bouteflika
Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika
Hampir 55.000 orang yang dituduh melakukan pelanggaran teroris menghadapi proses hukum di Aljazair sejak perang sipil yang menghancurkan negara itu pada 1990-an, kata Menteri Keadilan pada Kamis, 29/12/16.

Adalah penyataan pertama oleh pihak berwenang yang menggunakan istilah "teroris" untuk kelompok Islam bersenjata yang aktif di Aljazair, di mana perang saudara menewaskan 200.000 orang.

Konflik brutal pecah antara kelompok-kelompok Islam bersenjata dengan pasukan keamanan berkecamuk setelah militer membatalkan pemilu 1992 saat politisi Islam mengklaim kemenangan.

Konflik berdarah-darah itu sempat berakhir ketika Aljazair menggelar referendum pada bulan September 2005 untuk menyetujui kesepakatan rekonsiliasi yang menyebabkan 15.000 anggota kelompok Islamis diampuni dalam pertukaran untuk menyerah.

Menteri Kehakiman Tayeb Louh kepada parlemen pada Senin lalu mengatakan, pihaknya telah mendirikan database pada sejumlah orang yang telah "menghadapi proses hukum atas kejahatan teroris."

Database itu didirikan pada tahun 2014 yang menunjukkan bahwa dari tahun 1990-an sampai 21 Desember tahun ini, otoritas telah memproses hukum terhadap 54.457 orang.

Louh juga mengatakan jumlah tersebut termasuk mereka yang diampuni dibawah ketentuan referendum, tetapi ia tidak merinci secara detil dan tidak memberikan rincian tentang kasus-kasus lain.

Aljazair telah menghukum ratusan dengan hukuman mati, namun sejauh ini hal itu tidak pernah dilakukan untuk eksekusi sejak tahun 1993.

Kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) hingga kini tetap aktif di timur laut dan terus menerus melakukan serangan secara reguler yang menargetkan pasukan keamanan.

Pihak berwenang juga telah melaporkan serangan yang dilakukan gerakan teroris Jund al-Khilafah yang terkait dengan ISIS.[IT/Onh/Ass]

Comment