Blair: Inggris Siap Bantu AS Serang Suriah

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, yang mendukung invasi pimpinan AS ke Irak pada tahun 2003 dengan dalih senjata pemusnah massal, mengatakan bahwa Inggris harus mendukung tindakan militer terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam menanggapi dugaan penggunaan bahan kimia di Suriah.

Blair mengatakan pada hari Selasa (10/4/18) bahwa Perdana Menteri Inggris Theresa May harus siap untuk mendukung potensi serangan AS karena "non-intervensi juga merupakan kebijakan dengan konsekuensi."

Dia mengatakan pemerintah tidak perlu mencari persetujuan parlemen untuk serangan udara terhadap pemerintah Assad, karena tindakan Inggris terhadap pemerintah Suriah "tindakan yang bijak yang harus diambil."

Pembicaraan tentang kemungkinan tindakan militer Inggris menyusul laporan-laporan bahwa serangan bahan kimia yang dituduhkan kepada Assad pada Sabtu di kota Douna yang dikuasai militan di wilayah Ghouta Timur yang menyebabkan puluhan orang tewas dan menarik kecaman internasional dari berbagai negara dan badan internasional.

Pada hari Minggu Presiden AS Donald Trump kembali menuduh Assad meluncurkan serangan kimia dekat ibukota Damaskus, mengatakan akan ada "konsekuensi yang harus ditanggung Perintah Suriah atas serangan kimianya"

Blair mengatakan kepada program BBC Radio 4's Today, "Jika AS mengambil tindakan itu, kita harus siap untuk berada di samping mereka," menambahkan pemerintah Inggris harus "mendukung tindakan AS."

Damaskus, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu malam, menolak keras tuduhan penggunaan senjata kimia dan mengatakan bahwa kelompok teroris Takfiri Jaf al-Islam, yang memiliki keberadaan dominan di Douma, mengulangi tuduhan yang sama, dalam upaya terang-terangan untuk menghalangi kemajuan Angkatan Darat negara. "(IT/TGM)