Bashar al-Assad Serangan Rudal Pimpinan-AS Terhadap Suriah Adalah Tindakan Agresi Ilegal

Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan serangan rudal Barat baru-baru ini terhadap negara Arab adalah tindakan agresi yang terang-terangan terhadap negara yang berdaulat dan pelanggaran hukum internasional, sehari setelah pasukan bersenjata Amerika Serikat, Inggris dan Prancis melancarkan serangan di berbagai lokasi di Suriah dengan rentetan rudal jelajah.

Presiden Suriah membuat pernyataan itu dalam pertemuan dengan delegasi yang mewakili Rusia, partai politik yang berkuasa dari Federasi Rusia, di ibukota Damaskus pada hari Minggu (15/4/18), menambahkan bahwa agresi udara disertai dengan kebohongan di Dewan Keamanan PBB yang menentang Suriah dan Rusia, sekutu dekat Syria dalam perang melawan militansi yang didukung kekuatan asing di negara tersebut.

Serangan-serangan AS dilakukan pada Sabtu dini hari, menargetkan tiga situs, satu di Damaskus, dan dua di kota Homs, yang diklaim oleh Presiden AS Donald Trump “terkait dengan senjata kimia” pemerintah Suriah.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, unit pertahanan udara Suriah bergegas untuk menggagalkan invasi udara, mencegat 71 dari 105 rudal jelajah AS. Namun, Pentagon mengatakan semua rudal berhasil mencapai target yang ditentukan.

Negara-negara Barat tripartit mengumumkan bahwa serangan itu dilakukan sebagai tindakan penghukuman terhadap Damaskus atas dugaan serangan gas beracun yang mereka klaim konon dilakukan pada 7 April oleh pemerintah Suriah di Douma, kota terbesar di Ghouta Timur dekat ibukota Suriah, yang dilaporkan. menewaskan 60 orang dan melukai ratusan lainnya.

Namun, Damaskus dengan tegas menolak tuduhan itu sebagai "fabrikasi kimiawi" yang dibuat oleh para teroris itu sendiri dalam upaya untuk menghentikan kemajuan terbaru oleh pasukan pro-pemerintah terhadap teroris.(IT/TGM)