0
Thursday 3 May 2018 - 01:17

Inggris Mengakui Telah Membunuh Warga Sipil Dalam Serangan Udara di Suriah

Story Code : 721995
Inggris Mengakui Telah Membunuh Warga Sipil Dalam Serangan Udara di Suriah

Inggris mengakui bahwa serangan udara, yang konon menargetkan kelompok teroris Takfiri Daesh di Suriah, menewaskan seorang warga sipil, hal ini merupakan pertama kalinya Inggris mengakui korban sipil setelah media mengungkapkan beberapa kematian.

Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (2/5/18) bahwa serangan Angkatan Udara terhadap tiga teroris Daesh di Suriah timur pada 26 Maret juga menewaskan seorang pengendara sepeda motor yang menyeberang ke daerah itu pada menit terakhir.

Pernyataan itu muncul sehari setelah BBC mengutip sebuah sumber di dalam yaitu koalisi pimpinan AS yang konon memerangi Daesh dan mengatakan bahwa dia yakin warga sipil telah tewas dalam "beberapa" serangan udara RAF.

"Dalam serangan udara yang menargetkan tiga pejuang Daesh, sebuah sepeda motor sipil menyeberang ke area target serangan pada saat-saat terakhir dan itu dinilai bahwa seorang warga sipil tidak sengaja terbunuh," kata Williamson.

"Kami mencapai kesimpulan ini setelah melakukan analisis pasca-serangan rutin dan rinci dari semua bukti yang tersedia," tambahnya.

Kembali pada 26 Maret, kementerian mengatakan bahwa pesawat Reaper yang dikendalikan dari jarak jauh telah melacak "sekelompok teroris dalam kendaraan" di lembah Euphrat Suriah dan "berhasil menghancurkannya dengan serangan rudal Hellfire yang tepat".

Sementara itu, kementerian Inggris pada hari Rabu memberikan rincian tentang keterlibatan Inggris dalam dugaan perang melawan Daesh.

Dikatakan bahwa RAF telah melakukan lebih dari 1.600 serangan udara di Irak dan Suriah, Serangan terbanyak kedua setelah AS.

Pernyataan itu lebih lanjut mengatakan bahwa Inggris memiliki sekitar 1.400 personel militer di wilayah itu yang memberikan "dukungan kepada mitra lokal".

"Tentara Inggris telah melatih lebih dari 60.000 anggota Pasukan Keamanan Irak di bidang teknik, medis, kontra-IED dan keterampilan infanteri dasar," tambahnya.

Koalisi pimpinan AS telah melakukan serangan udara terhadap apa yang dikatakan sebagai target Daesh di dalam Suriah sejak September 2014 tanpa izin dari pemerintah Damaskus atau mandat PBB.(IT/TGM)
Comment