0
Saturday 19 May 2018 - 08:29

Tidak Ada Kata Teroris untuk Penembakan Brutal di Texas, Amerika Serikat

Story Code : 725652
Dimitros Pagourtzis (17) (Foto: Pool)
Dimitros Pagourtzis (17) (Foto: Pool)
Korban tewas akibat insiden penembakan brutal di sekolah menengah Santa Fe, Texas, Amerika Serikat bertambah dari semula 8 orang menjadi 10 orang. Polisi menyebut korban tewas mayoritas merupakan pelajar dari sekolah tersebut.

Seperti dilansir CNN, Sabtu (19/5/2018), pihak kepolisian setempat mengatakan sembilan orang yang tewas merupakan pelajar dari sekolah menengah itu. Sementara satu orang adalah seorang guru.

Dua polisi juga ikut terluka dalam insiden tersebut. Sementara itu, di lokasi penembakan polisi juga menemukan alat peledak berupa pipa pom dan penanak nasi (rice cooker).

Selain itu, sebanyak 12 orang dilarikan ke rumah sakit. Para korban ini dilarikan ke tiga rumah sakit terdekat.

Tidak ada kata teroris dalam aksi brutal tersebut, bahkan media Barat menyebut pelaku penembakan, Dimitros Pagourtzis (17)  berperilaku aneh hanya pernah memposting sebuah foto kaus di media sosialnya bertuliskan 'Born To Kill'.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (19/5/2018), kaus warna hitam bertuliskan 'Born To Kill' itu dipostingnya di Facebook pada 30 April lalu. Selain itu, dia juga pernah menulis 'I hate politics' (saya benci politik) di kolom identitas Facebook.

Pagourtzis melakukan aksi penembakan brutal pada Jumat (18/5/). Dia menggunakan mantel panjang untuk menyembunyikan pistol berkaliber .38. Pistol tersebut adalah milik sang ayah.

Gubernur Texas, Greg Abbott mengatakan, pelaku ingin bunuh diri setelah melakukan aksi brutalnya tersebut.

"Kami mendapat informasi bahwa dia tidak hanya ingin melakukan penembakan itu, tetapi dia ingin bunuh diri usai penembakan. Seperti yang Anda ketahui, dia menyerahkan diri dan mengaku bahwa tidak memiliki keberanian untuk melakukan bunuh diri," ujar Abbott. [IT/Onh/CNN/Detik]


 
Comment