0
Saturday 19 May 2018 - 21:25
Pertemuan OKI di Turki:

Negara-negara Muslim Mendesak Pengiriman Pasukan Perlindungan Int'l untuk Palestina

Story Code : 725846
Leaders and representatives of the Organization of Islamic Cooperation (OIC) member states.jpg
Leaders and representatives of the Organization of Islamic Cooperation (OIC) member states.jpg
Dalam komunike akhir yang dikeluarkan setelah pertemuan darurat di Istanbul pada hari Jumat (18/5), Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk pembantaian puluhan warga Gaza 14 Mei  sebagai "kejahatan buas yang dilakukan oleh pasukan Zionis Israel dengan dukungan dari pemerintah AS."

Komunike ini juga mendesak PBB untuk "membentuk komite investigasi internasional ke dalam kekejaman baru-baru ini di Jalur Gaza, dan memungkinkan komite untuk memulai investigasi lapangan."

OKI lebih lanjut menuntut "perlindungan internasional terhadap penduduk Palestina termasuk melalui pengiriman kekuatan perlindungan internasional" dalam menghadapi "kejahatan yang tidak diselidiki" yang dilakukan oleh rezim Te Aviv.

Pasukan penjajah Zionis Israel menewaskan sedikitnya 62 orang Palestina selama protes di dekat pagar Gaza pada malam peringatan 70 Tahun Nakba (Hari Bencana), yang tahun ini bertepatan dengan relokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem al-Quds yang diduduki.

Lebih dari 2.700 orang Palestina juga terluka ketika pasukan Zionis Israel menggunakan penembak jitu, serangan udara, tembakan tank dan gas air mata untuk menyerang para demonstran.

Dalam sebuah pidato ke KTT OKI, Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah menggarisbawahi perlunya memberikan perlindungan internasional bagi warga negaranya.

"Kami menekankan perlunya tindakan segera untuk membantu memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina yang telah menderita selama satu abad dari agresi biadab dan penindas di tangan otoritas penjajah Israel," katanya.

Selain itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan untuk mengirim "pasukan perdamaian internasional untuk rakyat Palestina, yang kehilangan anak-anak mereka akibat teror Israel setiap hari."

Kuwait mengedarkan rancangan resolusi di kalangan anggota Dewan Keamanan PBB yang menyatakan menyerukan pengiriman "misi perlindungan internasional" untuk melindungi warga sipil Palestina.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) yang berpusat di Jenewa juga bersidang pada hari Jumat (18/5), menuntut "penyelidikan internasional independen" terhadap pembunuhan di Gaza dan mengecam "penggunaan kekuatan yang tidak proporsional dan tidak pandang bulu" oleh pasukan Zionis Israel terhadap warga Palestina.[IT/r]
Comment