AS Mungkin Mengakui Aneksasi Israel atas Dataran Tinggi Golan dalam Beberapa Bulan Mendatang

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Reuters pada hari Rabu (24/5), Yisrael Katz, menteri intelijen Israel, mengatakan bahwa subjek tersebut "memuncaki agenda" dalam pembicaraan dengan Washington, yang telah mengakui Yerusalem al-Quds sebagai "ibu kota" Zionis Israel dan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke kota Palestina yang diduduki.

Dia juga mengklaim bahwa pengakuan Amerika atas aneksasi Zionis Israel atas Golan yang diduduki akan berfungsi sebagai pesan peringatan kepada Iran dan meningkatkan gelombang  upaya anti-Iran oleh pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump.

Israel sangat marah dengan bantuan penasihat militer Iran untuk angkatan bersenjata Suriah dalam operasi mereka melawan kelompok-kelompok teroris, yang mendapat dukungan dari Tel Aviv dan sekutu-sekutunya.

“Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan gerakan seperti itu. Tanggapan paling menyakitkan yang bisa Anda berikan kepada orang-orang Iran adalah mengakui kedaulatan Golan Israel - dengan pernyataan Amerika, proklamasi kepresidenan, yang diabadikan (dalam hukum),” kata Katz.

"Saya rasa ada kematangan dan kemungkinan besar ini akan terjadi," kata menteri intelijen Zionis Israel, memprediksi bahwa keputusan itu dapat dibuat "kurang lebih beberapa bulan" di akhir tahun ini.

Namun, seorang pejabat Gedung Putih menolak berkomentar mengenai klaim Katz.

Sementara itu, anggota parlemen Partai Likud Israel Yoav Kish telah menulis kepada Duta Besar AS untuk Israel David Friedman, mendesak Washington untuk mengakui "kedaulatan" Zionis Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki, Jerusalem Post melaporkan.[IT/r]