Laporan Kementerian Zionis Menunjukkan Keprihatinan atas Pertemuan Trump - Kim

Surat kabar itu, yang ditulis oleh departemen penelitian kementerian dan dikirim ke para diplomat Zionis di seluruh dunia, mengatakan bahwa KTT Selasa (12/6) menimbulkan "pertanyaan" tentang komitmen Korea Utara untuk perlucutan senjata nuklir, menurut televisi swasta Channel 10.

Saluran pada Kamis (14/6) malam mengutip laporan yang mengatakan ada "kesenjangan substantif antara pernyataan Amerika sebelum KTT tentang perlunya denuklirisasi 'lengkap, ireversibel dan dapat diverifikasi' dan perumusan pernyataan bersama, yang hanya merujuk pada Korea Utara 'denuklirisasi lengkap '. "

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Israel mengkonfirmasikan kebenaran dokumen itu kepada AFP pada hari Jumat (15/6), tetapi menolak untuk menambahkan rincian lebih lanjut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa (12/6) memuji Trump pada "pertemuan bersejarah," menyebutnya "langkah penting dalam upaya untuk membersihkan Semenanjung Korea dari senjata nuklir."

Namun dokumen kementerian luar negeri Israel juga menunjukkan keraguan pada Jepang, Korea Selatan, media dan Kongres AS tentang ketulusan Korea Utara.

"Meskipun deklarasi Trump tentang perubahan cepat yang diperkirakan dalam kebijakan Korea Utara, jalan menuju perubahan substantif - jika itu terjadi - masih panjang dan lambat," kata Channel 10 mengutip laporan itu.

Trump telah mengutarakan nada kemenangan sejak KTT di Singapura, di mana dia dan Kim menandatangani pernyataan bersama di mana pemimpin Korea Utara akan berkomitmen "untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap dari Semenanjung Korea."

Kritik telah menunjuk pada kata-kata yang tidak jelas dari dokumen tidak mengikat, yang digambarkan oleh Trump sebagai "kesepakatan", dan kekhawatiran di antara sekutu tentang keputusan untuk menghentikan "permainan perang" AS-Korea Selatan.[IT/r]