0
Wednesday 20 June 2018 - 20:46
Bahrain - Zionis Israel:

Tanda-tanda "Deal of Century" Muncul: Bahrain Bergegas untuk Normalisasi dengan 'Israel'

Story Code : 732552
Khalid bin Ahmed Al Khalifa - Bahraini Foreign Minister.jpg
Khalid bin Ahmed Al Khalifa - Bahraini Foreign Minister.jpg
Kesepakatan antara negara Teluk dan rezim Zionis "tidak akan bertentangan dengan prinsip-prinsip Bahrain," i24NEWS mengutip seorang pejabat Bahrain mengatakan.

"Bahrain tidak memandang Israel sebagai musuh," pejabat itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada i24NEWS pada hari Selasa (19/6).

Delegasi resmi Zionis Israel akan melakukan perjalanan ke Bahrain untuk menghadiri pertemuan World Heritage Committee yang diselenggarakan oleh UNESCO pada 24 Juni, kementerian luar negeri Zionis Israel menegaskan. Sumber-sumber di Tel Aviv mengatakan kepada i24NEWS bahwa delegasi akan terdiri dari dua pejabat tinggi Zionis Israel.

Kunjungan itu menunjukkan pertama kalinya delegasi resmi Zionis Israel akan melakukan perjalanan ke negara Teluk, dimana rezim pendudukan Zionis Israel tidak memiliki hubungan diplomatik.

Pejabat Bahrain mengatakan kepada i24NEWS bahwa sementara Kerajaan "memang wajib" untuk mengizinkan delegasi Zionis Israel untuk hadir, dia percaya bahwa penting untuk melakukannya dan "memungkinkan semua orang untuk mengekspresikan pandangan mereka."

“Kepentingan Bahrain adalah hal yang paling penting bagi Bahrain,” tambah pejabat itu lebih lanjut.

Sementara entitas Zionis dan Bahrain tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, dalam beberapa bulan terakhir telah ada tanda-tanda hubungan 'pemanasan' antara kedua belah pihak.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifa mengatakan dalam pernyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya bahwa rezim Zionis memiliki "hak untuk membela diri" terhadap Iran setelah puluhan roket ditembakkan ke Golan yang diduduki dari wilayah Suriah. Roket-roket itu diklaim sebagai pembalasan Iran  yang dilaporkan atas serangan Zionis Israel berulang kali terhadap pasukan Iran di Suriah.

Menlu Bahrain pada waktu lebih lanjut mengatakan bahwa kedutaan Amerika yang baru dipindahkan di Al-Quds (Yerusalem) tidak berlokasi di ibukota Palestina di masa depan.

Mengomentari laporan yang diterbitkan oleh i24NEWS pada hari Selasa (19/6), Menteri Kerjasama Regional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan kepada The Jerusalem Post Rabu (20/6)dia "tidak sadar" atau gerakan konkrit ke arah itu.

"Saya tidak menyadarinya," kata Hanegbi menanggapi.

"Saya akan sangat senang jika itu terjadi, tetapi itu tidak mungkin terjadi segera."

Pada saat yang sama, Hanegbi mengatakan bahwa orang-orang Bahrain "mengekspresikan diri mereka dengan cara yang sangat positif," merujuk secara khusus untuk pernyataan oleh Menlu Bahrain bulan lalu.[IT/r]
Comment