Twitter san Facebook Menutup Media Perang Hezbollah

Dalam sebuah posting di aplikasi pesan Telegram, Pusat Media Perang Hizbullah menuduh situs-situs yang berbasis di AS menjalankan kampanye anti-media melawan gerakan perlawanan Lebanon.

Facebook dan Twitter menutup akun-akun itu sebagai bagian dari upaya mereka untuk merusak perlawanan karena akun media sosial dari Pusat Media Perang memainkan peran utama dalam kegiatan Hizbullah, menurut pos di Telegram.

Penghentian baru-baru ini bukan pertama kalinya akun Facebook dan Twitter Hizbullah ditutup. Halaman Facebook yang sama diblokir pada akhir tahun 2017 dan kemudian dibuka kembali.

Seperti sekarang, Facebook dan Twitter belum mengeluarkan pernyataan tentang masalah tersebut.[IT/r]