Jet Tempur Israel Mengebom Posisi Tentara Suriah Dekat Dataran Tinggi Golan

Serangan udara Israel menghantam posisi Tentara Arab Suriah di wilayah Quneitra barat daya, dekat perbatasan dengan wilayah yang dikuasai Israel, Dataran Tinggi Golan.

Serangan itu tetapi tidak menimbulkan korban, kata seorang komandan yang tidak mau disebutkan namanya dalam kelompok pertahanan populer pro-pemerintah kepada wartawan Soutnik, Sabtu, 07/07/18.

Serangan itu diklaim sebagai pembalasan terhadap serangan rudal Suriah yang mendarat di timur dekat pagar pembatas antara wilayah yang dikuasai Israel dan Golan. Menurut pernyataan Pasukan Pertahanan Israel.

Serangan rudal itu diluncurkan selama pertempuran antara pasukan pemerintah Suriah dan kelompok pemberontak di daerah tersebut.

Sementara itu, pasukan pemerintah Suriah terus mendorong mundur elemen-elemen Takfiri ke daerah kantong yang relatif kecil yang bersebelahan dengan wilayah Israel dan Yordania. Di kota Daraa di perbatasan Yordania, wilayah ini menjadi target utama tentara Suriah. Kota Quneitra, yang terletak di bagian barat daerah kantong tersebut, sejauh ini belum menjadi fokus serangan tentara.

Israel dilaporkan meningkatkan pasukan tank dan artileri di dataran tinggi Golan, menurut Reuters, untuk menghalangi kemajuan pasukan pemerintah Suriah, yang diklaim Israel terkait dengan pasukan Iran. Israel sendiri telah meminta kepada Rusia untuk memastikan tidak ada pasukan Iran yang mendekat di perbatasan Israel.

Sisi lain, Damaskus mengklaim Israel dan sekutunya mendukung kelompok-kelompok teroris yang bertempur di Suriah dengan melakukan serangan di tanah Suriah dan mendirikan rumah sakit bagi teroris yang dievakuasi dari medan perang, lapor Press TV.

Selain itu, tentara Suriah juga berulang kali menyita sejumlah besar senjata dan peralatan militer buatan Israel dari para teroris.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah setelah Perang Enam Hari pada 1967 dan kemudian mendudukinya. Pencaplokan Israel atas wilayah itu tidak pernah diakui oleh komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB. [IT/Onh/Ass]