Haniyeh: Perlawanan Palestina Mengatur Kondisi Sendiri

Selama pemakaman dua anak yang menjadi martir selama agresi Israel di jalur yang dikepung sehari sebelumnya, Haniyeh menekankan bahwa semangat perlawanan Palestina tidak akan luntur.

"Musuh Israel tidak akan luput dari perlawanan Palestina," kata pemimpin Hamas.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa Marches of Return, yang telah berlangsung setiap hari Jumat sejak 30 Maret 2018 akan berlanjut, menekankan bahwa pengepungan daerah kantong Palestina harus berakhir.

"Marches of Return akan terus berlanjut sampai mencapai tujuannya: memecahkan pengepungan Gaza, menghidupkan kembali hak Palestina untuk kembali ke tanah mereka," Haniyeh menekankan.

"Orang-orang kami memimpin umat ini," kata Hnaiyeh.

Dua anak Palestina menjadi martir dan banyak lainnya terluka pada Sabtu (14/7) ketika entitas Zionis melakukan agresi terbesarnya di jalur Gaza yang terkepung sejak 2014 perang mematikan.

Untuk bagiannya, perlawanan Palestina melakukan serangan balasan terhadap posisi Israel di wilayah Palestina yang diduduki dengan meluncurkan 90 roket.

Namun kemudian pada Sabtu (14/7) malam, faksi Palestina dan rezim Tel Aviv menyetujui perjanjian gencatan senjata yang ditengahi Mesir.[IT/r]