0
Sunday 22 July 2018 - 08:11
Krisis HAM di Arab Saudi:

Otoritas Saudi Menangkap Asisten Profesor atas Alasan Tidak Jelas

Story Code : 739360
Dr. Musaed al-Tayyar - Saudi assistant professor.jpg
Dr. Musaed al-Tayyar - Saudi assistant professor.jpg
Kelompok hak asasi ALQST, yang merupakan organisasi non-pemerintah independen yang mengadvokasi hak asasi manusia di Arab Saudi, mengumumkan dalam sebuah posting di halaman Twitter resminya pada hari Sabtu (21/7) bahwa Dr. Musaed al-Tayyar telah ditahan.

Posting menambahkan bahwa Tayyar 53 tahun adalah seorang profesor di King Saud University di ibukota Saudi Riyadh. Dia telah menulis banyak buku tentang ajaran Islam dan berpartisipasi dalam perdebatan tentang Al-Qur'an, kitab suci umat Islam.

Akademisi ini tidak diketahui pernah berkomentar tentang isu-isu politik, yang menimbulkan pertanyaan tentang motif di balik penangkapannya.

Arab Saudi baru-baru ini meningkatkan penangkapan, penuntutan, dan penghukuman yang bermotif politik dari penulis-penulis damai dan aktivis hak asasi manusia pembangkang.

Para pejabat Saudi juga telah mengintensifkan langkah-langkah keamanan di Provinsi Timur yang dihuni Syiah.

Provinsi Timur telah menjadi tempat demonstrasi damai sejak Februari 2011. Para pengunjuk rasa telah menuntut reformasi, kebebasan berekspresi, pembebasan tahanan politik, dan mengakhiri diskriminasi ekonomi dan agama terhadap kawasan kaya minyak itu.

Protes telah disambut dengan tindakan keras oleh rezim. Pasukan rezim telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di seluruh provinsi.

Selama beberapa tahun terakhir, Riyadh juga telah meredefinisi undang-undang anti-terorismenya untuk juga menargetkan aktivisme.

Pada bulan Januari 2016, pemerintah Saudi mengeksekusi ulama Syiah Sheikh Nimr Baqir al-Nimr, yang adalah seorang pengkritik vokal terhadap kebijakan rezim Riyadh. Nimr telah ditangkap di Qatif pada tahun 2012.[IT/r]

 
Comment