0
Friday 9 June 2023 - 04:02
Mesir - Zionis Israel:

Analis: Serangan Penembakan Perbatasan Menunjukkan Mesir Terbagi atas Hubungan Israel

Story Code : 1062772
Analis: Serangan Penembakan Perbatasan Menunjukkan Mesir Terbagi atas Hubungan Israel
Dalam sebuah wawancara dengan Press TV, Alaa Fadhil memperkirakan ketegangan dalam hubungan Kairo-Tel Aviv menyusul pembunuhan tiga tentara Zionis Israel oleh seorang polisi Mesir di gurun Negev.

Sabtu (3/6) lalu, seorang perwira Mesir menembak mati dua penjaga perbatasan Zionis Israel di sebuah pos militer, dan ketika bantuan Zionis Israel tiba di tempat kejadian, terjadi baku tembak yang menyebabkan pria bersenjata dan tentara Zionis Israel ketiga tewas.

Polisi Mesir berhasil menyusup ke tanah yang diduduki dan tetap tidak terdeteksi selama beberapa jam sebelum dan sesudah serangan awal.

Mesir mengatakan petugasnya telah melintasi perbatasan untuk mengejar penyelundup narkoba.

Insiden perbatasan itu adalah baku tembak mematikan pertama di sepanjang perbatasan Mesir dengan wilayah pendudukan Palestina dalam lebih dari satu dekade.

“Insiden ini menunjukkan dalamnya perpecahan antara bangsa Mesir yang terhormat dan pemerintahan yang berkuasa di negara itu,” kata Fadhil. “Tidak seperti para pemimpinnya, bangsa ini menentang normalisasi hubungan dengan rezim Zionis Israel.”

“Lebih dari 40 tahun setelah Kesepakatan Camp David, Zionis masih dibenci oleh bangsa Mesir dan hubungan mereka dengan bangsa hanya terbatas pada kedutaan mereka. Dengan demikian, orang Mesir tidak jauh dari masalah utama dunia Arab dan Muslim, yaitu masalah Palestina.”

Mesir adalah negara Arab pertama yang berdamai dengan rezim Zionis Israel setelah Kesepakatan Camp David 1978. Kedua belah pihak menjaga kerja sama keamanan yang erat, dan pertempuran jarang terjadi di sepanjang perbatasan mereka.

Insiden itu, kata analis, akan menempatkan Mesir dalam dilema memberikan konsesi kepada Zionis Israel dan menghancurkan kepercayaan para pejuang perlawanan atau berpegang teguh pada posisi nasional dan membuat marah Zionis dan AS.

Dia juga mencatat bahwa penembakan itu dapat memulihkan kedudukan Mesir, sesuatu yang dengan sengaja diabaikan oleh sistem politik negara itu.

“Tidak diragukan lagi, insiden tersebut akan memicu reaksi dari rezim Zionis, dalam artian akan tercipta ketegangan baru dalam hubungan Mesir dengan Tel Aviv,” tambah Fadhil.

“Sementara itu, ada kemungkinan bahwa pemerintah Mesir akan condong ke arah lain untuk bersekutu dengan rakyatnya.”

Dia lebih lanjut mengatakan Israel akan mempertimbangkan kembali langkah-langkah keamanannya sebagai akibat dari insiden tersebut, yang menunjukkan ketidakmampuan rezim untuk mengontrol perbatasannya dengan Jalur Gaza dalam menghadapi serangan oleh pejuang perlawanan.[IT/r]
Comment