0
8
Komentar
Monday 27 January 2014 - 16:46
Persatuan Islam

Konsekuensialisme

Story Code : 345420
Syekh Ali Taskhiri
Syekh Ali Taskhiri

Mengapa orang cenderung saling mengkafirkan dan saling tuding sesat di tengah perbedaan pendapat? Syekh Ali Taskhiri menjelaskan kondisi ini sebagai berikut;

"Adalah sesuatu yang wajar apabila seseorang bertahan pada pendapatnya sendiri dan membelanya dengan seksama dan sekuat tenaga. Sayangnya, kita terbiasa berdebat berdasar konsekuensi pendapat sehingga terjadilah aksi pengkafiran dan tuduhan bid’ah, padahal orang yang berpendapat itu belum tentu menerima konsekwensi tersebut.

"Contohnya adalah orang yang meyakini rasionalitas penilaian baik dan buruk (al-tahsin wa al-taqbih al-aqliyyan) kemudian menyatakan bahwa penolakan terhadap keyakinan ini dapat menutup pintu keimanan terhadap kebenaran nabi dengan alasan bahwa hal yang menolak kemungkinan kedustaan nabi yang datang membawa mukjizat adalah hukum akal karena akal memastikan keburukan pembekalan mukjizat bagi seorang pendusta, sehingga jika asumsinya ialah tidak adanya rasionalitas penilaian buruk maka ini berarti bahwa kita telah menutup pintu keimanan kepada kenabian.

"Demikian pula pernyataan yang mengemuka mengenai ketaatan kepada Allah. Disebutkan bahwa yang mengharuskan kita taat kepadaNya adalah akal, bukan selainnya.

"Dalam konteks inilah kita melihat sebagian orang menuduh syirik pihak lain yang meyakini tawassul dan syafaat, atau bersumpah bukan dengan nama Allah. Pihak yang menuduh beralasan bahwa keyakinan-keyakinan itu konsekuensinya ialah ini, itu dan seterusnya.

"Diskusi secara ilmiah dan dengan kepala dingin adalah sesuatu yang diharap. Kita sama sekali tidak menghendaki penutupan pintu diskusi teologis.

"Logika justru menuntut pembukaan pintu ini. Namun kami menyerukan diskusi yang logis sehingga jangan sampai kita menisbatkan sesuatu kepada orang lain sementara orang itu tidak menerimanya. Selagi dia tidak menerima keniscayaan antara pendapatnya dan pendapat yang lain maka kita harus dapat menutup mata. Dengan cara demikian kita dapat menutup pintu secara maksimal terhadap aksi saling tuduh yang dapat menimbulkan perpecahan." [IT/MM]


Comment


Benar sekali ucapanmu ya Syekh...!!!
Sayangnya banyak org/golongan dlm Islam yg menutup pintu dialog...tp lancang menuding bidah/sesat/kafir kpd org/golongan lain...!
United States
°♧ȋȋ̊γ̲̣̣̥ÿ̲̣̣̣̥γ̥ɑ̤̥̈̊α̣̣̥α̍̍̊α̇̇̇̊♧° apalagi klo sampe ngata2in dgn ucapan sumpah serapah yg ƍäª pantes diucapin ama seorang yg ngaku beriman/ustad, seperti yg sy baca di situs nahimungkar masa dia bilang (lupa nama ustadnya) " syiah iran dan amerika sama2 anjing yg saling cakar cakaran" sy sampe ngeri baca πўǟª gimana nti klo Allah melaknat dia ƍäª bisa ngomong tapi bisa πўǟª menggonggong krn ngata2in golongan lain dgn penuh prasangka buruk dan kebencian spt itu
Benar sekali ucapanmu ya Syekh...!!!
Sayangnya banyak org/golongan dlm Islam yg menutup pintu dialog...tp lancang menuding bidah/sesat/kafir kpd org/golongan lain...!
Indonesia
Dialog merupakan salah satu aarana untuk mendekatkan perbedaan-perbedaan dan melihat realitas bahwa keberagaman adalah keniscayaan yang telah melekat sejak awal pada manusia. Keseragaman dan klaim kebenaran yang dipaksakan oleh doktrin Wahaby Takfiri adalah berlawanan dengan "Sunnatullah" dan irasional.
Germany
mari kita bersama -sama saling menghormati .. bersatu walaupun berbeda suku .. bangsa agama ataupun mahzab tpi ttp satu
indahnya kebersamaan... kedamaian yg di idam2kan seluruh manusia di muka bumi ini...
Indonesia
syech ini logikanya sangat hidup, dan hanya mampu dicerna orang berakal sehat. Wahabi salafi menolak akal dalam beragama...manamungkin dapat dialog dg mereka. Hanya sunni dan syiah yg boleh gunakan akal dalam beragama. Jadi mustahil dialog dg wahabi salafi, mereka bisanya memaki aja dan mengkafirkan orang lain (pengajaran tertinggi wahabi salafi).
begitulah memang seharusnya....... kita mengaplikasikanya..
Saya stuju sayid.
dengan apa yang telah anda lontarkan, sekarang ini banyak org yg saling kafir mengkafirkan satu sama lain, yang terutama kami dari mazhab syiah yang selalu diolok-olokan, yg padahal argumen mereka yg memfitnah kami sudah kami jawab dengan jelas akan tetapi yang namanya manusia tdk akan pernah puas sebelum dia mencapai apa yang dia inginkan.
bagai mana taggapan anda untuk mngatasi ini semua sayyid sukron kasihron....