QR CodeQR Code

Pelacuran Turki dengan Kelompok Takfiri Suriah

6 Mar 2015 22:59

Islam Times - Dalam sebuah wawancara di CNN pada Ahad, 1 Maret lalu, pensiunan Jenderal AS, Wesley Clark secara terbuka mengakui mendukung kelompok Takfiri ISIS dan mengatakan; "Saudara-saudara dan sekutu kami mendukung ISIS untuk melemahkan Hizbullah."


Keterlibatan Turki dalam mendukung kelompok Takfiri di Suriah secara resmi diakui. Sebuah pernyataan dari Kantor Gubernur Provinsi Denizli menegaskan bahwa salah satu komandan Takfiri yang terluka parah dirawat di rumah sakit Denizli dan menerima perawatan medis di sana.

Pegakuan resmi Turki tersebut dikonfirmasi secara resmi pada Jumat, 6 Maret, 2015 yang mengakhiri spekulasi berbagai media massa mengenai keterlibatan Turki dalam mendukung Takfiri.

Sebuah pernyataan dari kantor Gubernur Provinsi Denizli Turki mengatakan seorang pemimpin  Takfiri dirawat di rumah sakit untuk pengobatan akibat terluka parah.

Pernyataan itu dilaporkan oleh Harian Turki, todays zaman, pada Jumat, 06/03/15, yang menurunkan laporan bahwa pada 05 Maret lalu beberapa elemen Takfiri diidentifikasi bernama Emrah C, dirawat di Pamukkale University Hospital setelah terluka parah dalam sebuah pemboman di Suriah.

"Prosedur Yudisial mengenai cedera dilakukan ketika ia menyeberang ke Turki dari Suriah. Pengobatannya masih berlangsung di Denizli sesuai dengan hak untuk mendapat perawatan medis, seperti warga biasa," kata pernyataan dari kantor Gubernur Denizli, menukil laporan todays zaman.

Sebelumnya tentara Suriah mengklaim bahwa mereka telah membom sebuah pertemuan elemen-elemen Takfiri di provinsi Idlib yang menewaskan seorang komandan senior Takfiri bernama Abu Hammam al-Shami dan melukai puluhan lainnya.

Kelompok Takfiri kemudian mengkonfirmasi tewasnya komandan tersebut. Sementara mereka yang terluka dalam serangan itu dirawat di rawat dirumah sakit lokal dan sebagaiannya dibawa ke Turki, termasuk Emrah C.

Emrah C sebelumnya dirawat di sebuah rumah sakit di provinsi perbatasan Antakya, Turki sebelum dikirim ke rumah sakit yang lebih besar dengan fasilitas yang lebih baik di Denizli.

Pernyataan gubernur Turki yang menjelaskan masuknya elemen-elemen Takfiri ke Turki dan keluar masuk ke rumah sakit mempertegas bahwa aktivitas ini berlangsung secara rutin dan sejak lama sudah dilakukan.

Meski sampai sejauh ini, belum ada informasi yang menyebutkan bahwa komandan Takfiri itu mengalami luka-luka akibat serangan di Suriah, namun pemerintah Turki mengakui, Emrah C masuk negara itu dari Suriah dalam keadaan terluka.

Tentu saja, komandan Takfiri itu tidak sedang berlibur dan menghibur diri di saat kelompok-kelompok Takfiri terperangkap dan mengalami kekalahan di berbagai wilayah Suriah yang mereka duduki.

Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc Turki juga mengakui, ribuan warga Turki bergabung dengan kelompok teroris yang beroperasi di Suriah.

Sementara presiden Turki Recep Tayip Erdogan usai mengunjungi Arab Saudi pada 2 Maret lalu dan bertemu dengan Raja Salman, mengeluarkan pernyataan bahwa kedua negara sepakat membahas cara-cara meningkatkan dukungan kepada "pemberontak moderat" di Suriah untuk menjatuhkan pemerintah Presiden Bashar al-Asad.

Kelompok Takfiri yang disebut-sebut sebagai pemberontak "moderat" sangat terlalu jauh terlibat dalam tindakan mengerikan termasuk memakan organ tubuh, memenggal kepala orang tak bersalah serta membakar hidup-hidup pilot Yordania, Maaz Kasasbeh yang video mengerikannya disiarkan pada tanggal 3 Februari bulan lalu.

Ankara juga menandatangani perjanjian dengan AS untuk melatih hingga 5.000 pemberontak "moderat"  di wilayahnya.

Jelas, semua ini hanya mempertagas pelacuran antara Turki dan kelompok Takfiri yang melahirkan berbagai jenis kejahatan dan keberingasan kemanusiaan selama bertahun-tahun di Suriah dan Irak hingga saat ini.

Bersama dengan Arab Saudi, Yordania, Qatar dan sejumlah negara-negara regional lainnya, Turki terang-terangan mendukung kelompok Takfiri yang menciptakan tragedi kemanusiaan di Suriah dan Irak.

Sementara rezim Zionis dengan caranya sendiri membangun rumah sakit-rumah sakit lapangan di wilayah pendudukan ilegal di Dataran Tinggi Golan untuk merawat elemen-elemen Takfiri yang terluka.

Semua operasi bejat ini diawasi langsung oleh AS yang juga terus menerus memasok senjata kepada para kelompok Takfiri. Bahkan CIA mempunyai caranya sendiri dalam memasok senjata kepada jagal-jagal kepala manusia yang dibayar oleh Arab Saudi itu.

Dalam sebuah wawancara di CNN pada Ahad, 1 Maret lalu, pensiunan Jenderal AS, Wesley Clark secara terbuka mengakui mendukung kelompok Takfiri ISIS dan mengatakan; "Saudara-saudara dan sekutu kami mendukung ISIS untuk melemahkan Hizbullah."

Kelompok-kelompok Takfiri, jika hari ini dianggap sebagai teman oleh rezim-rezim tersebut, kelak mereka akan datang ke negara-negara sahabat itu untuk menghantui rezim penguasa yang saat ini mendukung dan mempersenjatainya.

Baik Arab Saudi maupun Turki tidak akan dapat melarikan diri dari amukan Takfiri yang akan membunuh mereka cepat maupun lambat. [Islam Times/onh/Ass]


Story Code: 445374

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/article/445374/pelacuran-turki-dengan-kelompok-takfiri-suriah

Islam Times
  https://www.islamtimes.org