0
4
Komentar
Friday 3 April 2015 - 15:12

Senyum Iran dan P 5+1 di Lausanne, Swiss

Story Code : 451700
Federica Mogherini dan Zarif dalam jumpa Pers di Lausanne, Swiss
Federica Mogherini dan Zarif dalam jumpa Pers di Lausanne, Swiss
Iran dan kelompok P5 + 1 mencapai kesepakatan kerangka kerja setelah sesi perundingan maraton delapan hari di Lausanne, Swiss. Semua rincian teknis akan disusun menyusul tenggat waktu perundingan sampai 30 Juni mendatang. Dan semua sanksi terhadap Iran baik oleh PBB, AS atau Uni Eropa dijanjikan akan dicabut dengan imbalan Iran harus membatasi kegiatan nuklirnya selama 10 tahun.

Dalam konferensi pers bersama di Lausanne, Swiss, 2 April 2015, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa (UE), Federica Mogherini, mengeluarkan pernyataan bersama mengkonfirmasikan perjanjian kerangka kerja yang telah mereka sepakati.

Dalam kesepakatan, Iran bersedia mengurangi sejumlah sentrifugal yang beroperasi saat ini dari tingkat 19.000 menjadi 6.104, sementara Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat mencabut semua sanksi terhadap Republik Islam Iran.

Pencabutan itu termasuk semua sanksi yang dikenakan Dewan Keamanan PBB (DK PBB).

"The Joint Comprehensive Plan of Action" (JCPOA) untuk program pengayaan uranium akan berlangsung selama 10 tahun. Dalam tempo ini, lebih dari 5.000 mesin sentrifugal akan memproduksi uranium yang diperkaya sampai 3,67 persen di fasilitas Natanz  dan 1.100 mesin lainnya akan tetap beroperasi di Fordow.

Kegiatan nuklir Iran sebelumnya dan semua fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, Isfahan dan Arak akan terus berjalan.

Menurut ketentuan perjanjian yang aspek teknisnya akan disusun nanti, Iran akan terus memperkaya uranium di dalam wilayah kunci dan diizinkan untuk melanjutkan produksi industri bahan bakar nuklir untuk menjalankan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Pihak Iran juga setuju untuk secara sukarela melaksanakan Protokol Tambahan yang menurut Tehran sejalan dengan langkah-langkah untuk membangun kepercayaan. Sebuah jangka waktu protokol akan disahkan oleh pemerintah dan parlemen Iran.

Penghapusan Sanksi
Sebuah permintaan utama Iran adalah penghapusan semua sanksi. Setelah The Joint Comprehensive Plan of Action diterapkan, semua sanksi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) serta semua embargo ekonomi dan keuangan oleh AS dan Uni Eropa, termasuk larangan bank, asuransi, investasi, dan semua layanan terkait lainnya di berbagai bidang, termasuk industri petrokimia, minyak, gas dan mobil akan dicabut.

Demikian pula, semua sanksi nuklir terkait dengan badan dan hukum, organisasi negara dan swasta, lembaga, termasuk sanksi terhadap Bank Sentral Iran, lembaga keuangan dan perbankan lainnya, sistem SWIFT, dan sektor pelayaran serta penerbangan negara dan perusahaan tanker Iran juga akan segera dicabut sekaligus.

Kelompok P5 + 1 juga sepakat untuk tidak menjatuhkan sanksi apapun terkait nuklir baru terhadap Iran.

Kedua belah pihak akan mulai menyusun "The Joint Comprehensive Plan of Action" (JCPOA) dalam waktu dekat untuk memenuhi batas waktu 1 Juli.

Setelah teks selesai, Rencana Bersama itu akan diadopsi sebagai resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Uni Eropa akan menghentikan semua sanksi nuklir terkait ekonomi dan keuangan, dan AS akan menghentikan penerapan semua sanksi ekonomi serta keuangan sekunder terkait nuklir, bersamaan dengan penerapan verivikasi IAEA oleh Iran atas komitmen nuklir," tulis pernyataan bersama itu.

Resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran juga akan menghentikan sanksi di bawah kesepakatan komprehensif di masa mendatang, tambah Zarif.

"Ini akan mengakhiri semua resolusi PBB terhadap Iran," kata Menteri Luar Negeri Iran mengklarifikasi detil jumlah dokumen kesepakatan dari 1696 sampai 1929.

Untuk membuat kesepakatan itu mengikat kepada semua negara anggota PBB, resolusi akan diadopsi dalam Pasal 41, Bab Tujuh Piagam PBB yang akan membuat semua resolusi sebelumnya terhadap Iran batal dan tidak berlaku lagi.

Untuk mencapai kerangka perjanjian itu tidak mudah, dan selama delapan hari terakhir, berlangsung banyak sesi maraton dan sesi teknis lain untuk menyusun rincian kesepakatan. Batas waktu yang dikenakan 31 Maret terpaksa diperpanjang dua hari untuk mencapai sebuah perjanjian.

Tapi terlalu dini untuk menyatakan bahwa segala sesuatu sudah selesai. Selama rincian teknis belum final, hal-hal itu berpotensi diselewengkan meski Presiden AS Barack Obama menggambarkan perjanian itu sebagai sebuah kesepakatan "bagus".

Akan menarik untuk diamati seberapa cepat "pencabutan sanksi segera" akan berjalan setelah Perjanjian Komprehensif ditandatangani.

Namun, satu hal yang pasti, untuk sementara ini, baik Iran maupun kelompok P5+1 bisa tersenyum dan tepuk tangan di Lausanne bersama-sama. [Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times]
Comment


Harly
Indonesia
Saya berharap Iran bisa membuat Bom Nuklir sebagai penyeimbang kekuatan laktullah Israel, agar tidak semena-mena lagi terhadap umat Islam,khususnya Palestina dan Libanon.
Aries Muhammad
Indonesia
Ini adalah betul kemenangan Rakyat Iran... Mengapa tdk... Krn memang dr awal Iran tak pernah ada niat utk membuat bom Nuklir... Good Job
wahabi salafi takfiri
Indonesia
Berita yg bikin kaum zionis wahabi gak bisa makan minum. hmmm..uhuk,,uhuk,uhuk...
wahyudi
Indonesia
Lagi lagi iran menunjukan kecerdasannya. Iran membuat puluhan ribu mesin sentrifugal padahal yang dibutuhkan tidak sebanyak itu. Bahkan kalo dari awal diizinkan membeli dari luar, itupun akan dilakukan karena jauh lebih murah.
Sanksi dilawan dengan kemandirian. Iran semakin menjadi negara super power di kawasan.