Realitas Dibalik "Drone Iran"

Tujuan Tel Aviv dengan serangan ini hendak mengatakan bahwa serangannya di pos militer di Suriah hanya "defensif" atau bahwa mereka melakukan serangan dengan konteks "balas dendam."

Namun, Komando Sekutu Suriah menolak klaim semacam itu, menekankan bahwa pesawat nirawak yang rezim Zionis bicarakan beroperasi itu berada di atas wilayah udara Suriah.

"Pesawat tak berawak kami lepas landas dari bandara Tifur dan melakukan misi anti-ISIL yang normal di atas Badiyah Suriah," Komando Sekutu Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Kami memuji serangan balasan yang berani dari Damaskus," kata pernyataan tersebut yang merujuk pada jatuhnya F16 Israel.

Suriah juga bersumpah bahwa setiap agresi Israel baru di Suriah "tidak akan tanpa jawaban."

Entitas Zionis mencoba sejak saat pertama untuk membenarkan agresinya di Suriah. Namun, klaim semacam itu segera dibantah, dalam pesan yang jelas kepada entitas Zionis mengatakan: "Era ketika Anda bisa menyerang Suriah tanpa pembalasan telah berakhir!"

Dan kesimpulan ini sejalan dengan komentar harian Zionis Israel, Haaretz segera setelah serangan tersebut terjadi: "Presiden Suriah Bashar Assad telah bergeser dari tahap ancaman ke tahap aksi setelah pasukannya menguasai kembali 80% wilayah Suriah," kata Haaretz.[IT/r]