0
Saturday 18 April 2020 - 15:50
Hezbollah vs Zionis Israel:

Hezbollah Rocketry Power Telah Menciptakan Balance of Deterrence ‘Israel’ Sejak Agresi 1996 : Mata Balas Mata

Story Code : 857445
Hezbollah Rocketry.jpg
Hezbollah Rocketry.jpg
Pembantaian Qana adalah salah satu kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Zionis Israel terhadap warga sipil Lebanon selama agresi 16 hari yang diluncurkan pada 11 April 1996, untuk menyerang kekuatan Perlawanan.

Sebagai tanggapan, Hizbullah memutuskan untuk menghadapi perang Zionis Israel dengan cara menghalangi kesombongan musuh dan mencegahnya mencapai targetnya.

Sekretaris Jenderal Hizbullah pada hari itu mengancam akan menembakkan rudal di permukiman Zionis di Palestina yang diduduki utara sebagai tanggapan atas eskalasi militer Zionis Israel, menyangkal janji PM Israel Shimon Perez untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di utara entitas pendudukan.

Hizbullah menembakkan ratusan rudal Katyusha ke permukiman Zionis di Palestina yang diduduki utara, menimbulkan kerugian besar pada mereka dan memaksa ratusan ribu pemukim untuk menggunakan basement.

Konfrontasi sengit 16 hari berakhir ketika musuh Zionis gagal mengalahkan kekuatan roket Perlawanan Lebanon yang memberlakukan aturan baru keterlibatan pada Zionis Israel.

Pakta gencatan senjata itu mengakui hak Hizbullah untuk menyerang permukiman Israel sebagai tanggapan atas serangan Zionis terhadap warga sipil Lebanon, yang memberi Perlawanan legitimasi internasional.

Prestasi diplomatik ini juga bergantung pada pengorbanan besar yang dilakukan oleh Perlawanan Lebanon, Angkatan Darat dan masyarakat, tahu bahwa agresi Zionis Israel meninggalkan sejumlah besar martir dan cedera.

Kekuatan roket Hezbollah menciptakan keseimbangan baru pencegahan, memaksa musuh Israel untuk menghentikan agresi mereka, memberi Libanon kemenangan besar atas "Grapes of Wrath" Zionis meskipun ada kerugian besar yang ditimbulkannya pada Lebanon.

Sejak 1996, kekuatan rudal Hizbullah telah memaksa Zionis untuk tunduk pada aturan baru keterlibatan berdasarkan pembayaran mahal atas kejahatannya, mengikuti prinsip "mata ganti mata".

Saat itu jam 2 siang pada 18 April 1996, ketika pendudukan Israel menyerang posisi pasukan UNIFIL (brigade Fiji), menewaskan 106 warga sipil tak berdosa dan melukai puluhan lainnya.

Warga sipil Lebanon melarikan diri dari cangkang Israel selama perang 1996 dan beralih ke posisi UNIFIL, seandainya payung PBB bisa melindungi mereka dari barbarisme Zionis.

Dewan Keamanan PBB mengadakan sesi mendesak untuk mengutuk pembantaian Zionis Israel; Namun, AS memveto resolusi tersebut.[IT/r]
 
Comment