QR CodeQR Code

Perjuangan Perlawanan:

Siapa yang Lebih Mencintai Hidup? Para Martir yang Dimuliakan atau Mereka yang Menyerah kepada Para Tiran?

11 Nov 2020 16:31

IslamTimes - "Bagi saya, kematian tidak lain adalah kebahagiaan, dan hidup di bawah tiran hanyalah hidup di neraka," kata Imam Hussein (as).


Itu adalah pedoman kunci yang diikuti oleh cucu Imam Hussein (P), sehingga mereka telah menolak sepanjang sejarah untuk diperintah oleh para tiran.

Pejuang Hizbullah adalah salah satu cucu Imam yang memberontak melawan penindas Zionis dan takfiri dan menolak untuk membiarkan mereka melakukan skema pendudukan dan agresi di Lebanon.

Pada 11 Oktober 1982, syuhada Ahmad Kassir melakukan operasi pemboman syahid pertama, meledakkan mobilnya yang dilengkapi bahan peledak di markas komando militer Zionis Israel di Tyre, Lebanon selatan, menewaskan 76 tentara serta perwira dan melukai 118 lainnya. .

Oleh karena itu, Hizbullah menetapkan 11 November sebagai tanggal untuk menandai Hari Martir. Ini adalah Hari bagi mereka yang menganggap bahwa melindungi martabat mereka adalah yang terpenting dari semua urusan hidup mereka, bahkan untuk seluruh hidup mereka.

Dalam salah satu pidatonya selama Perang 2006, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah mengatakan, “Rumah-rumah hancur, dan kami akan membangunnya kembali; namun, kami mungkin tidak akan pernah menerima kehilangan martabat kami. "

Pahala menikmati hidup harus dibarengi dengan mempertahankan martabat; jika tidak, mengorbankan nyawa menjadi satu-satunya cara untuk mempertahankan prinsip-prinsip agama, nilai moral, dan hak material dari seluruh kelompok sosial.

Sejak kemunculannya, Hizbullah telah mengukuhkan nilai pengorbanan yang ditawarkan sejumlah orang demi melindungi kehidupan seluruh kelompok sosial yang mereka ikuti.

Dalam konteks perselisihan politik di Lebanon, beberapa pihak menuduh Hizbullah mempromosikan budaya kematian dan kegelapan, menuduh bahwa mereka lebih mencintai kehidupan daripada mereka yang memeluk martir untuk mempertahankan negara mereka dari musuh Zionis Israel dan takfiri.

Partai-partai tersebut tidak pernah menghadapi agresi apa pun di Lebanon atau menentang intervensi politik asing di negara mereka. Menurut Imam Hussein (as), mereka tidak menolak diperintah oleh penindas yang kejam.

Di sini, sebuah pertanyaan penting muncul: Siapa yang lebih mencintai kehidupan? para syuhada yang melakukan pengorbanan paling berharga demi memberikan kehidupan yang terhormat kepada kelompok sosial mereka atau mereka yang menerima untuk hidup di bawah belas kasihan tiran?.[IT/r]
 


Story Code: 897188

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/article/897188/siapa-yang-lebih-mencintai-hidup-para-martir-dimuliakan-atau-mereka-menyerah-kepada-tiran

Islam Times
  https://www.islamtimes.org