QR CodeQR Code

Invasi Saudi Arabia di Yaman:

Hubungan Yaman-Saudi antara Kedaulatan dan Perwalian

12 Nov 2021 23:01

IslamTimes - Penerbit Dar Al-Walaa di Beirut baru-baru ini merilis sebuah buku berjudul "Hubungan Yaman-Saudi antara Kedaulatan dan Perwalian {1974-2015AD}, yang ditulis oleh Majid bin Ahmed Al-Washli


Tentang buku:
 
Dalam penelitian ini, peneliti membedah hubungan diplomatik dan politik antara negara tetangga, yaitu Yaman dan Arab Saudi, sebagai model, dengan fokus pada prinsip kedaulatan dan perwalian.
 
Hal ini cukup untuk diperhatikan melalui penelusuran yang tepat dari kajian historis dan strategis berdasarkan metodologi ilmiah dan pembacaan akademis.
 
Secara historis, hubungan diplomatik, politik, dan keamanan antara Yaman dan Arab Saudi telah mengambil jalan dan cakrawala yang berbeda, dan telah dipengaruhi oleh sifat sistem politik di Sanaa dan Aden.
 
Hubungan yang menjorok ini disertai dengan berbagai gejolak positif dan negatif akibat ketegangan internal, baik sosial maupun ekonomi.
 
Letaknya yang strategis di selat Bab al-Mandab [salah satu jalur maritim terpenting untuk mengangkut minyak dari Teluk ke Eropa dan Amerika], telah memberikan sumber pengaruh di ranah global.
 
Selain itu, hal itu telah meningkatkan kepentingan internasional Yaman sehingga menarik bagi Arab Saudi, yang memandang Yaman, khususnya, sebagai bagian integral dari keamanan nasionalnya, dan berusaha untuk sepenuhnya mengontrol, sesuai dengan agendanya.
 
Lebih lanjut, menurut politik negara-negara Laut Merah, kedalaman geopolitik posisi Yaman menarik perhatian kekuatan internasional dan regional.
 
Inilah yang membuat Yaman terus-menerus berkonflik dengan kekuatan-kekuatan ini, seperti dalam konfliknya dengan Portugal, kemudian Inggris, dan Uni Soviet.
 
Dari satu periode ke periode lainnya, lintasan sejarah Yaman telah menyaksikan serangkaian gerakan perubahan dan pemberontakan akibat pengaruh eksternal, terutama pengaruh negara tetangga.
 
Hal ini terus menerus menimbulkan ketegangan dan ketidakstabilan yang menyeluruh, terutama selama periode [1974-2014 M], meninggalkan dampak negatif pada hubungan politik dan diplomatik dengan Arab Saudi, dan berlanjutnya perang antara kedua negara, yang telah menyebabkan bahaya dan konsekuensi yang menentukan.
 
Sejak berdirinya, kebijakan Arab Saudi telah membuat Yaman dalam keadaan lemah, perpecahan, dan embargo internasional, dan bersikeras bahwa Yaman tidak maju ke jajaran negara penghasil minyak.
 
Kebijakan ini telah menentukan cakrawala hubungan Yaman-Saudi, yaitu kebijakan perwalian satu negara atas negara lain, secara politik, ekonomi, dan keamanan.
 
Akibatnya, hal itu telah menyebabkan kemarahan rakyat dan hak asasi manusia yang menekan Kerajaan (Saudi) untuk mempertimbangkan kembali semua kebijakannya dengan Yaman dan untuk membangun visi modern, yang sesuai dengan kedaulatan Yaman dan mempertahankan hak-hak rakyat.
 
Untuk sejarah dan kemakmuran, dan agar tidak terjadi lagi, perlu disebutkan satu dimensi penting, yaitu situasi beberapa politisi dan penguasa di Yaman.
 
Memang, beberapa politisi Yaman berturut-turut, selama hampir 6 dekade pemerintahan, dicirikan oleh kelemahan, kenaifan, pekerjaan, ketidaktahuan, keegoisan, dan kepicikan.
 
Keadaan ini telah menghasilkan tragedi dan situasi menyedihkan yang secara tepat diriwayatkan dan didokumentasikan oleh peneliti Majid Al-Washali dalam buku ini, agar tidak terulang kembali dan agar adegan tersebut menjadi lebih jelas bagi generasi mendatang.[IT/r]
 


Story Code: 963314

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/article/963314/hubungan-yaman-saudi-antara-kedaulatan-dan-perwalian

Islam Times
  https://www.islamtimes.org