Berjuang di Jalan Allah: Bagaimana Islam Mendefinisikan Jihad, Jenis dan Tata Tertibnya

Mungkin, tidak ada konsep lain yang banyak disalahpahami atau terdistorsi seperti konsep jihad. Ini bukan hanya karena ketidaktahuan dan kurangnya pengetahuan, tetapi juga karena upaya terencana dan sistematis yang dirancang untuk menodai citra Islam dan mendistorsi reputasinya.

Jihad pada dasarnya dan secara luas disajikan sebagai pertikaian militer melawan musuh-musuh Allah dan agama, namun, jihad tidak dapat dibatasi pada penjelasan ini, pemeriksaan yang lebih dekat dan lebih cermat terhadap istilah tersebut mencerminkan makna yang beragam yang jauh melampaui implikasi langsung yang terbatas pada aspek militer. .

Dia pergi sejauh dan sedalam pertempuran dalam diri individu untuk melatih dirinya untuk selalu melaksanakan amar ma'ruf dan nahi munkar.

Konsep Jihad dalam Islam selalu menjadi isu kontroversial, tidak hanya di kalangan Barat atau di antara barisan musuh, tetapi juga di dalam Islam itu sendiri. Penyebabnya adalah karena keadaan yang melingkupi dakwah [atau panggilan Islam], dan propaganda yang menyertainya yang bertujuan untuk mendistorsi Islam, atau penjelasan berbeda yang agak kontradiktif yang dikemukakan oleh beberapa ahli fiqih [fuqaha].

Konsep Jihad yang disalahpahami atau disalahartikan oleh Barat bukanlah konsep yang baik atau diinginkan, dia bertujuan tidak hanya untuk mendistorsi konsep itu sendiri, tetapi juga seluruh agama!

Kalangan Barat, terutama sekelompok pemikir dan penulis, dan media arus utama telah menerbitkan volume dalam menyajikan Jihad sebagai tindakan militer belaka yang melibatkan peetikaian, pembantaian dan pertumpahan darah. Mereka pada dasarnya bertujuan menyebarkan Islamofobia untuk menjauhkan penduduk mereka dari memeluk Islam setelah banyak yang melakukannya dan ketakutan bahwa semakin banyak orang barat akan masuk Islam.

Definisi Jihad

Kata Arab 'Jihad' berasal dari akar kata 'juhd' yang berarti 'kekuatan', 'kerja' atau 'perjuangan'. Melakukan yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan atau mencapai suatu prestasi. Ini juga menyiratkan orang tersebut, dan di sini orang beriman yang mengorbankan hidup atau milik dan harta bendanya di jalan Allah dan ketika dia melakukan hal ini hanya untuk kepentingannya sendiri dan keuntungan duniawi maka dia akan membuatnya kehilangan status syahid yang dijanjikan surga abadi 'jannah'.

Jihad tidak hanya terbatas pada perjuangan militer karena juga mencakup aspek lain, di sini kita dapat berbicara tentang dua jenis Jihad:

Jihad Besar dan Jihad Kecil; Jihad yang lebih besar adalah Jihad yang terjadi di dalam diri orang itu sendiri di mana ia berjuang untuk mempertahankan dirinya tetap lurus di jalan yang benar dan baik.

Sebuah tradisi yang sangat penting dan banyak dikutip adalah apa yang Nabi Muhammad [SAWA] biasa katakan kepada para sahabatnya ketika mereka pulang setelah pertempuran, “Kami kembali dari jihad kecil [pertempuran] ke jihad besar,” yang jauh lebih mendesak dan tugas penting untuk melarang perbuatan salah dari masyarakat sendiri dan hati sendiri.”

Jihad yang lebih kecil adalah Jihad melawan musuh di medan perang di mana seorang Muslim terlibat dalam konfrontasi militer untuk membela orang, properti, dan nilai-nilai kemanusiaan. Tidak heran sama sekali bahwa yang pertama disebut Jihad yang lebih besar karena menghasilkan yang kedua dan membawa individu untuk menegakkan dan mempertahankan nilai-nilai ketuhanan yang disepakati semua orang seperti keadilan, kesetaraan dan perdamaian.[IT/r]