Islam Times - 18 Tahun Perlawanan, 22 Tahun Kemenangan: Kisah Putih Bendera Kuning

IslamTimes - Pemimpin militer Zionis Israel dan politisi Moshe Dayan pernah membual bahwa band musik di tentara Zionis Israel dapat menyerang dan menduduki Lebanon. Namun, Hizbullah membantah klaim Dayan dan menguduskan gagasan bahwa semua unit militer Zionis tidak dapat menduduki Lebanon.

Ini adalah sinopsis singkat dari kisah putih Bendera Kuning yang telah memberikan bangsa kebanggaan dan kekuatan tertinggi dalam perjalanan menuju kemenangan akhir pemberantasan kehadiran kanker entitas Zionis.

Subuh tanggal 25 Mei 2000, menyaksikan kekalahan mesin militer raksasa yang dijalankan oleh geng-geng Zion dan pendukungnya di Timur Tengah dan seluruh dunia.

Serangan menyakitkan dari Perlawanan mengharuskan komando pengecut Zionis 'Israel' untuk mengambil keputusan akhir untuk menarik semua pasukan pendudukan dari sebagian besar wilayah Lebanon, kecuali Perkebunan Shebaa dan Perbukitan Kfarshuba.

Perlawanan Lebanon memasukkan beberapa faksi pada 1980-an dan 1990-an; namun, Hizbullah telah mengibarkan bendera Kuning konfrontasi dengan musuh Zionis sejak 1982.

Perlawanan selama 18 tahun memungkinkan Lebanon mencapai kemenangan bersejarah atas musuh Zionis Israel memaksa pasukan pendudukan untuk mundur secara memalukan.

Namun, komando Hizbullah yang berwawasan luas telah melihat bahwa konfrontasi dengan Zionis pengkhianat harus berlanjut sampai akhir dari ancaman eksistensial yang mereka ajukan.

Dengan demikian, Perlawanan menjaga persenjataannya siap untuk digunakan kapan pun musuh Zionis Israel menyerang Libanon. Komando Perlawanan bahkan tetap meningkatkan kekuatan militernya, yang memungkinkan Hizbullah untuk mengusir agresi Zionis di Libanon pada tahun 2006 dan mempertahankan keseimbangan formula pencegahan di perbatasan.

Dengan kata lain, Hizbullah telah mempertahankan kekuatan militernya untuk mempertahankan kemenangan yang sekarang lebih tua dari tahap perlawanan pra-pembebasan.

Pemimpin Revolusi Zionis Islam Imam Ruhollah Khomeini pernah berkata bahwa mempertahankan kemenangan lebih sulit daripada meraihnya. Hal ini membuat 22 tahun kemenangan Hizbullah sama pentingnya dengan tahun-tahun perlawanan dalam menghadapi musuh Zionis Israel.[IT/r]