40 Tahun Berlalu: Masa Lalu, Sekarang, dan Masa Depan Hizbullah [Bagian 4]

Ini terjadi pada 2011, setelah bertahun-tahun tekanan besar mereka di Suriah. Saat itulah mereka kehilangan semua harapan, mereka harus menggoda Suriah untuk bergabung dengan aliansi mereka, atau setidaknya menerima menjadi bagian dari konsorsium mereka. Mereka memanfaatkan situasi ekonomi yang mengerikan untuk menabur perselisihan dan memicu ketegangan sosial di bagian-bagian tertentu di seluruh Suriah. Mereka secara terbuka mengirim senjata dan membawa ribuan teroris takfiri mereka dari seluruh dunia untuk berperang melawan pemerintah dan rakyat Suriah.

Puluhan pembantaian dan kekejaman mengerikan yang belum pernah terjadi sebelumnya dilakukan oleh kelompok-kelompok yang merebut sebagian besar wilayah Suriah untuk mengumumkan apa yang disebut kekhalifahan, yang mereka sebut sebagai 'Negara Islam', tetapi umumnya dikenal dengan akronim bahasa Arab dari ' Daesh'.

Dekat dengan bagian utara Lebanon, puluhan desa Lebanon dan ribuan warga Lebanon pernah tinggal di sana. Kelompok takfiri mulai menyerang, menculik, bahkan membunuh mereka. Banyak peringatan yang dikirimkan kepada kelompok takfiri untuk menghentikan agresi mereka, jika tidak maka orang-orang di sana, yang kebetulan adalah pengikut dan pendukung Hizbullah, dan bahkan beberapa dari mereka berada di dalam tubuh militer Hizbullah, tidak akan punya pilihan selain membela diri.

Ketika Hizbullah mengetahui fakta bahwa kelompok-kelompok itu memiliki rencana sistematis untuk menggusur penduduk desa Lebanon dan keluarga mereka dari tempat tinggal mereka sejak lebih dari seratus tahun, pimpinan partai mengambil keputusan untuk membela mereka. Kemudian, para pemimpin kelompok takfiri dan pasukan militer mereka mulai menyerang desa-desa Lebanon dengan mobil dan roket. Pinggiran selatan Beirut [Dahiyeh] tidak terkecuali. Salah satu serangan pertama adalah dengan roket yang diluncurkan dari pegunungan di sekitar Dahiyeh dari timur, dan kemudian serangan bunuh diri dengan mobil mulai terjadi.

Kepemimpinan Hizbullah yang tajam dan bijaksana cukup bijaksana untuk mengambil keputusan awal yang membantu Lebanon dan Suriah memberantas ancaman eksistensial ini.

Pertempuran pertama yang dilakukan Hizbullah dengan takfiri adalah di Qusayr, daerah yang menghadap wilayah Hermel di timur laut Lebanon. Perang ini menarik garis dan mengumumkan secara resmi partisipasi militer Hizbullah di Suriah.

Untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, Hizbullah berperang di mana divisi militernya yang berbeda harus berkoordinasi dan bertempur bersama dalam rencana yang sistematis seperti tentara biasa. Pertempuran Qusayr berakhir dengan kemenangan signifikan yang dicetak Hizbullah setelah membebaskan seluruh kota dari takfiri, sehingga menjamin keselamatan dan keamanan warga Lebanon dan desa-desa di wilayah itu, dan mewakili titik transformasi strategis dalam perang melawan Suriah yang untuk dimenangkan kemudian oleh Tentara Suriah dan sekutunya, terutama Hizbullah. Kemenangan ini juga membuka jalan bagi pembebasan kedua pada tahun 2017 ketika Hizbullah berperang sengit melawan takfiri di semua wilayah timur laut Lebanon. Sekali lagi, dalam pertempuran ini, Hizbullah mempersembahkan korban yang tak terhitung jumlahnya demi Lebanon.

Ratusan pejuang Hizbullah menjadi martir dan ribuan lainnya terluka, tetapi Lebanon dan Lebanon sekali lagi telah diselamatkan dan dilindungi.[IT/r]