QR CodeQR Code

Wawancara Bashar Assad

Assad: "Ancaman AS Tidak Mempengaruhi Keputusan Damaskus"

13 Sep 2013 08:49

Islam Times- "Suriah menyerahkan senjata kimia di bawah pengawasan internasional karena Rusia," kata Assad dalam wawancara dengan Rossiya-24, pada Kamis, 12/09/13. " Dan ancaman-ancaman AS tidak mempengaruhi keputusan itu,"tegasnya lagi.



Suriah mulai menyerahkan informasi mengenai senjata kimia kepada kelompok internasional sebulan setelah menandatangani Konvensi Senjata Kimia, kata Presiden Bashar Assad kepada saluran TV Rusia.

Damaskus menyetujui usulan Rusia untuk menempatkan persediaan senjata kimia di bawah pengawasan internasional.

"Suriah menyerahkan senjata kimia di bawah pengawasan internasional karena Rusia," kata Assad dalam wawancara dengan Rossiya-24, pada Kamis, 12/09/13. " Dan ancaman-ancaman AS tidak mempengaruhi keputusan itu,"tegasnya lagi.

Dalam beberapa hari terakhir, Damaskus berjanji akan menyerahkan kepada PBB semua dokumen yang diperlukan untuk bergabung dengan perjanjian larangan senjata kimia. Sebulan setelah Suriah menandatangani Konvensi Senjata Kimia itu akan mulai menyerahkan informasi tentang senjata kimia kepada organisasi internasional.

"Saya percaya, perjanjian tersebut akan mulai berlaku sebulan setelah penandatanganan, dan Suriah akan mulai mengirimkan data mengenai senjata kimia kepada organisasi internasional. Dan ini adalah prosedur standar, dan kami akan tetap berpegang pada itu, "katanya.

"Ini adalah proses bilateral yang bertujuan, pertama-tama membuat AS berhenti mengejar kebijakan ancaman terhadap Suriah, "kata Assad, namun dikatakannya, semua tergantung sejauh mana usulan Rusia itu diterima AS.

"Teroris mencoba memprovokasi serangan Amerika terhadap Suriah," kata Assad. Pasukan pemberontak menerima senjata kimia dari luar negeri, tambahnya lagi.

Negara-negara yang memberikan kepada teroris senjata kimia harus bertanggung jawab, tegas Assad.

"Kita harus mengusut tuntas [senjata kimia yang digunakan dalam serangan itu] untuk menemukan komponen dan sisi mereka.

"Semua negara mengklaim bahwa mereka tidak bekerja sama dengan teroris, tapi kami tahu pasti, Barat telah menyediakan kepada mereka dukungan logistik.

"Barat dan beberapa negara di kawasan ini, termasuk Turki dan Arab Saudi, mempertahankan langsung kontak dengan teroris dan memasok mereka dengan segala macam senjata". Tegasnya.

Baik pemerintah Suriah dan pasukan pemberontak saling menyalahkan atas serangan senjata kimia di pinggiran kota Damaskus pada 21 Agustus lalu itu.

Namun, Assad menegaskan, AS telah gagal menyajikan bukti bahwa pemerintah Suriah berada di balik insiden itu.

"Tidak ada negara di Timur Tengah, termasuk Israel yang harus memiliki senjata pemusnah massal", kata Assad, yang menurutnya hal itu akan melindungi kawasan dan dunia dari perang yang menghancurkan dan mahal di masa depan.

"Jika kita menginginkan stabilitas di Timur Tengah, semua negara di kawasan ini harus tetap berpegang pada [internasional] perjanjian. Dan Israel adalah negara pertama yang harus melakukannya, karena Israel memiliki senjata nuklir, kimia, biologi dan semua jenis lain dari senjata pemusnah massal", tegasnya.

Presiden Suriah juga mengingatkan bahwa sebuah proyek tentang penghapusan WMD telah diusulkan, tetapi AS menentang itu dan mengizinkan Israel memiliki senjata pemusnah massal tersebut.

"Setiap jenis perang terhadap Suriah akan menghancurkan seluruh wilayah, dan mengarah pada dekade ketidakstabilan di Timur Tengah.

"Suriah akan membuat upaya serius sehingga negara ini dan negara-negara lain di wilayah, tidak akan terlibat dalam perang gila baru dan beberapa pendukung perang di AS yang mencoba membawa Timur Tengah" katanya lagi. [IT/Onh/Ass]


Story Code: 301297

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/interview/301297/assad-ancaman-as-tidak-mempengaruhi-keputusan-damaskus

Islam Times
  https://www.islamtimes.org