0
5
Komentar
Tuesday 11 February 2014 - 17:07
Gerakan Takfiri Internasional

Komandan Brigade Sahwa: Warga Anbar Dukung Pasukan Irak

Story Code : 350488
Base kamp Takfiri ISIS
Base kamp Takfiri ISIS

Berkaitan dengan aksi pemberontakkan kelompok Takfiri "Islamic State of Iraq and Syam" (ISIS), komandan Brigade Sahwah, Syeikh Hameed al-Hayes menyerukan warga Irak untuk bahu-membahu bersama aparat keamanan memerangi al-Qaeda.

"Seiring dengan operasi militer Irak yang berlangsung di Anbar demi menciptakan keamanan, tekad sejumlah suku di provinsi dan Dewan Ulama Anbar (Sunni) semakin kuat untuk mendukung semua upaya membasmi al- Qaeda dan pelbagai afiliasinya," ujarnya.

Berikut adalah petikan wawancara antara al-Hayes dengan jurnalis al-shorfa, Mawtani, seputar peran suku Sunni dan pasukan Sahwa di tengah situasi Anbar saat ini.

Mawtani (M): Menurut pendapat Anda, apa rencana al-Qaeda di Anbar?

Hameed al-Hayes (H): Al-Qaeda sedang berusaha mengambil alih Anbar, setidaknya sebagian darinya, untuk menggabungkannya dengan daerah lain yang dikendalikannya di Suriah, di bawah "Negara Islam Irak dan Syam". Inilah skema [al-Qaeda] yang dideklarasikan di masa lalu. Namun perlu kami tegaskan, langkahi dulu mayat kami. Tidak boleh satupun kata atau bendera mereka berkibar di sini dengan ongkos sebesar apapun.

Kami juga menyerukan saudara-saudara kami di Deir Ezzor dan Albu Kamal, Suriah, untuk melancarkan perlawanan rakyat terhadap mereka, seperti yang kami lakukan di sini. Karena, berjuang untuk beberapa hari dan kemudian beristirahat selama bertahun-tahun jauh lebih baik bagi kita ketimbang duduk-duduk di rumah sambil menunggu dibantai seperti domba oleh al-Qaeda.

M: Dapatkah Anda menjelaskan posisi suku dan pasukan Sahwa di antara al-Qaeda dan pasukan keamanan Irak?

H: Ini adalah pertama kalinya dalam bertahun-tahun suku-suku dipersatukan dengan cara ini. Dulu, terjadi perpecahan di dewan suku terhadap beberapa masalah, yang, dengan satu cara atau yang lain, berdampak terhadap Brigade Sahwa. Namun hari ini mereka benar-benar bersatu melawan al-Qaeda dan berpihak pada pasukan keamanan. Ini terlihat jelas dalam pertempuran gagah berani para anggota suku dalam melawan al-Qaeda serta pengorbanan besar yang mereka ukir sejak awal pertempuran. Kami tidak akan mundur dari bertempur melawan al-Qaeda berikut semua afiliasinya, karena kematian bagi kami lebih baik daripada hidup di bawah belas kasihan sekelompok pembunuh dan kriminal.

M: Bagaimana Anda melihat upaya al-Qaeda menarik warga Fallujah dan Ramadi ke pihak mereka, dan mendeklarasikan ke dua kota itu sebagai bagian dari "Negara Islam" (versi picik mereka)?

H: Perlu ditegaskan kembali bahwa al-Qaeda yang berkedok Islam hanyalah kebohongan yang tidak akan menang, dan upaya untuk menarik dukungan warga dengan jubah Islam telah gagal. Ada gelombang penolakan yang kuat dari warga Irak di Fallujah dan Ramadi, terutama dari kalangan suku dan Brigade Sahwa yang bulan ini meluncurkan lebih dari 134 serangan efektif terhadap al-Qaeda berkat bantuan tentara dan polisi Irak. Bukti terbaik dari penolakan warga Fallujah dan Ramadi terhadap al-Qaeda adalah bahwa para anggotanya tidak dapat keluar rumah kecuali dengan mengenakan masker untuk menutupi wajahnya karena khawatir akan dikenali.

M: Bagaimana posisi para ulama sekaitan dengan apa yang sedang terjadi di Anbar?

H: Kami telah memperoleh risalah dan fatwa yang ditandatangani 29 ulama bergelar mufti, serta 41 ulama yang dipandang sebagai imam dan penceramah Anbar, Baghdad, dan Nainawa. Selain itu, kami telah menerima pesan dukungan melalui Internet dari ulama Saudi, Yordania, dan Mesir yang mendesak kami untuk bertahan dan mengizinkan kami bertarung mengenyahkan mereka, karena al- Qaeda telah melakukan kejahatan mengerikan terhadap warga sipil dan memutilasi mayat aparat keamanan, yang jelas-jelas dilarang oleh Islam dan semua agama lain.

M: Pasukan dari kalangan suku-suku telah bertempur bersama Sahwa dan pasukan keamanan. Bisa Anda ceritakan tentangnya lebih lanjut?

H: Sahwa merupakan entitas mandiri yang dibentuk dari sejumlah suku yang kemudian diorganisasi dan digabungkan di bawah komando pasukan angkatan darat Irak. Adapun pasukan suku-suku yang kemudian dikenal sebagai pemberontak tribal, adalah gerakan spontan yang muncul untuk menanggapi kemarahan para anggota suku dan penduduk setempat terhadap al- Qaeda. Mereka sekarang mendukung tentara dengan memasok informasi dan para pejuang, serta telah berbuat banyak untuk keamanan dan perdamaian.

Pemerintah Irak telah memutuskan pada sesi keenamnya di awal bulan ini untuk mempertimbangkan anggota suku yang tewas sebagai martir (syahid), sehingga keluarga mereka mendapatkan pensiun dan seluruh hak istimewa yang sama dengan yang diberikan kepada Sahwa dan para anggota keamanan lainnya.

M: Bagaimana koordinasi Brigade Sahwa dan pasukan keamanan Irak?

H: Terjalin koordinasi tingkat tinggi dan berskala luas (antara Brigade Sahwa) dengan pasukan angkatan darat dan angkatan udara, baik melalui penyediaan informasi atau dukungan dalam pertempuran. Kami telah menyusun rencana penyebaran dan pergerakan suku-suku agar suku-suku bersenjata itu tidak sampai disangka sebagai [teroris] al-Qaeda, dan kami telah membangun tim kohesif besar yang diharapkan akan menimbulkan kerugian besar pada al- Qaeda pada periode mendatang. [IT/MQ/rj]
Comment


tahniah akhirnya sunni menemui pengertian dan tindakan
Indonesia
inilah Sunny sejati yang mau bekerjasama dan bersatu dengan Syiah untuk menumpas teroris yang berjubah Islam.
United States
Kita di Indonesia yg aswaja dan syiah berdoa utk kemenangan umat islam dlm menghancurkan wahabi takfiri (alqaeda dan sejenisnya), smg umat Islam diberi kekuaan dan pertolongan oleh Allah SWT terhadap kaum khawarij/wahabi tsb
Indonesia
Berita yg menyakitkan hati wahabi salafi takfiri munafiq dan pendukungnya di yg awam kolot di indonesia.
wahabi takfiri tdk mgkinlah sakit hati dengar berita ini
org yg bisa sakit hati hanyalah org yg punya hati