0
Saturday 5 February 2011 - 07:56

Dari Mesir Syair Kemenangan Bergema!

Story Code : 53326
Dari Mesir Syair Kemenangan Bergema!

Adalah menyakitkan bagi rejim di Tel Aviv sana, mereka terpaksa harus menerima takdir berpisah dengan sahabat karib yang banyak berjasa mewujudkan eksistensi sekaligus kejayaan. Mubarak terlampau karim, memberikan konsesi apapun demi Israel.

Berkat Mubarak, gagasan perundingan semu Palestina-Israel pernah terwujud sekaligus bubar. Dia, Mubarak yang mengijinkan Israel untuk menyerang Gaza pada perang 22 hari tiga tahun lalu.

Tanpa dukungan Mubarak, Israel tidak punya nyali memasung warga Gaza dan menyengsarakan sekitar 1,5 juta rakyat tak berdosa Palestina. Mubarak juga yang memberi ijin kepada Israel, untuk menjadikan Gaza sebagai penjara raksasa.

Tidak cukup sampai disitu, Mubarak lah yang membangun tembok baja untuk menutup ruang keluar-masuk warga Gaza dari penjara menganga. Di bawah payung diktator bengis, Mesir adalah penyuplai 40 persen kebutuhan gas Israel, pada saat yang sama rakyat Mesir terlampau susah untuk menikmatinya.

Tiga dekade, Mubarak menjadi budak Israel. Mubarak telah teruji dan membuktikan bhakti setianya sebagai herder Amerika dan Israel di dunia Arab.

Nyonya Clinton patut bersedih, saat melihat singasana Fir'aun terus bergetar, dia mengatakan: "(Mesir) menjadi mitra kerja AS selama 30 tahun, dan telah berperan penting dalam menjaga perdamaian di Timur Tengah, antara Mesir dan Israel,"

Shimon Peres berhak sedih, lirih mengatakan: "Rezim diktator Mubarak lebih baik dari pada terbentuknya sistem demokrasi yang berlandaskan Islam"

Masih teringat tiga tahun lalu di Gaza, Palestina, tepatnya tanggal 27 Desember 2008 sampai 18 Januari 2009. Dengan nama operation cast lead, Israel dipaksa pulang dengan menanggung malu. Merkava, Fosfor, dan nuklir tak berdaya dihadapan ketapel, kerikil dan senjata rakitan bocah-bocah disana. Kemenangan kaum tertindas telah dimulai! Dan kini Israel Zionis semakin tak berdaya.

Manusia hanya akan menjadi besar dengan kekuatan hati dan harapan yang besar. "Tidak ada yang bisa menghujamkan kekuatan hati dan kebesaran harapan seperti yang dilakukan agama", begitu tutur Bagir Sadr.

Kebebasan terus dituntut, pembebasan terus diusahakan, nafas-nafas sengal itu akan lepas lega, suara-suara parau anak-anak Palestina akan segera menggema penuh asa, jeritan-jeritan pilu akan melantunkan syair kemenangan.

Dan, perlawanan akan terus menggelinding. Di Mesir! Gemuruh kemenangan merobohkan herder bengis Israel! Memecah ketenangan dan kesejukan bohong, membongkar kedamaian palsu!.

Perlawanan menyatakan untuk yang kesekian kalinya bahwa Zionis Israel dan herder-herdernya di Timur Tengah itu kecil, lemah dan akan selalu keok! [Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times/K-014/ON]
Comment