Islam Times - Daniel Patrick Welch: "AS adalah Penabur Kekacauan" di Dunia

IslamTimes - Amerika Serikat adalah "penabur kekacauan" dan seluruh dunia mulai bersatu "untuk membatasi kerugian yang dilakukan tanpa menghancurkan ekonomi global," kata penulis dan komentator politik Amerika Daniel Patrick Welch.

Welch membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada hari Selasa (20/8) ketika diminta untuk mengomentari pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tentang teroris Daesh.

"Ini rumit. Pasti ada tempat-tempat di mana ISIS lebih kuat hari ini daripada tiga atau empat tahun yang lalu," kata Pompeo dalam sebuah wawancara dengan CBS pada hari Selasa (20/8).

"Anda tahu, di mana pun kami memberi mereka dana, senjata dan perlindungan, mereka menjadi lebih kuat," kata Welch sinis.

Ketika ditanya berapa lama AS akan terus melakukan ini, Welch berkata, "Apa yang mereka pedulikan? Tidak ada biaya bagi mereka. Mereka beroperasi sepenuhnya terpisah dari kenyataan. Mereka dapat mempertahankan konflik kunci di mana saja di dunia selama itu membantu mereka."

"Tentu saja, saya tidak boleh sembrono ketika AS menjatuhkan begitu banyak nyawa. Ini benar-benar kebijakan yang kejam dan membunuh - mendukung regu pembunuh pengganti untuk mengancam dan menakut-nakuti negara-negara agar tunduk," tambahnya.

"Tapi sekarang ini merupakan rahasia umum bahwa inilah yang sedang terjadi. Di luar pendirian AS tidak ada yang percaya narasi bahwa AS berada di sisi keadilan dan demokrasi - bukan di Suriah, Iran, Irak, Venezuela, Honduras, Hong Kong, Ukraina. AS adalah penabur kekacauan, dan seluruh dunia mulai bersatu, dengan berbagai cara, untuk membatasi kerusakan yang dilakukan tanpa merusak ekonomi global. Ini adalah jarum yang sulit untuk dijahit," Welch mencatat.

“Mengenai pertanyaan berapa lama mereka bisa mempertahankannya, itu adalah bagian yang menyedihkan. Di dalam gelembung politik AS, hampir tidak ada yang mencalonkan diri untuk jabatan yang melihat ini, sehingga budaya politik benar-benar stagnan dan mengakar,” kata analis itu kepada Press TV.

"Ini lebih besar dari gajah di kamar. Ini seperti gajah telah menelan ruangan bersama dengan seluruh rumah. Tidak ada masalah lain yang mendekati militerisme AS dalam kepentingan atau bahayanya, di dalam negeri, di luar negeri - untuk biosfer itu sendiri. Namun itu adalah bunuh diri politik bagi seorang kandidat untuk menghadapinya secara langsung dan dianggap serius. Tanda-tanda harapan datang dari kapasitas umat manusia untuk melawannya,” pungkasnya.[IT/r]