Kelaparan Somalia Terlantar

Wawancara dengan Ayo Johnson, Direktur Afrika Viewpoint, dari London

Press TV mewawancarai Ayo Johnson, direktur Afrika Viewpoint, dari London untuk berbicara lebih lanjut tentang masalah ini.

Press TV: Banyak merasa-kabar baik yang keluar setelah adanya janji dari AS, Uni Eropa, dan bahkan organisasi seperti FIFA. Bahkan CNN muncul di Somalia. Apakah semua ini benar-benar membantu?

Johnson: Ini harus, Somalia sudah sangat menangis untuk bantuan, telah melakukannya untuk waktu yang lama dan belum mendapat bantuan yang diperlukan. Volume bantuan yang dibutuhkan belum disampaikan dan banyak pemerintah di seluruh dunia belum pernah memenuhi janji mereka sementara mereka telah memberikan janji untuk membantu di lapangan.

Ada perselisihan tentang apa yang benar-benar dibutuhkan untuk Somalia dalam hal jika upaya yang lebih internasional akan melakukan di sini. Jika ada konsensus lebih di seluruh dunia untuk mendukung Somalia, saya berpikir bahwa itu adalah pikiran sangat baik. Masih harus dilihat apakah usaha ini, yang Anda bicarakan, akan direalisasikan?!.

Press TV: Apa yang masih belum disorot adalah peran latar belakang kehadiran Uni Afrika (UA) yang katanya akan ikut menyelesaikan masalah tersebut. Mengapa?

Johnson: Saya pikir UA seperti PBB dan lembaga lainnya begitu banyak bergantung pada negara donor dan banyak negara Afrika yang mendukung Uni Afrika (dananya) sedang diserang, tidak ada banyak energi internasional untuk Somalia.

Kelaparan secara keseluruhan belum diambil serius (oleh badan) internasional sebagaimana mestinya. Banyak donor internasional utama di seluruh dunia tidak memiliki nafsu, pesan dari lembaga untuk orang-orang yang harus membuat kontribusi belum cukup baik. Banyak pemerintah belum mengambil sikap sangat serius. Kita belum melihat pencurahan (dana) sejak awal 80-an ketika kami kelaparan di Afrika. Jelas kali ini situasinya jauh lebih serius tapi pemerintah, lembaga, dan masyarakat pada umumnya tidak mengambil langkah serius seperti yang seharusnya.[IT/r]