0
Wednesday 22 June 2022 - 04:42
AS - Iran:

Angkatan Laut AS Bentrok dengan Kapal Serang Cepat Iran 

Story Code : 1000430
Angkatan Laut AS Bentrok dengan Kapal Serang Cepat Iran 
Dalam pernyataannya, Angkatan Laut AS mengatakan bahwa pertemuan selama satu jam terjadi di Selat Hormuz. Laporan itu menggambarkan tindakan speedboat Iran sebagai "tidak aman dan tidak profesional."

USS Sirocco serta kapal angkut cepat ekspedisi USNS Choctaw County dikatakan telah "melakukan transit rutin di perairan internasional" pada saat kejadian.

Menurut Armada ke-5 AS, salah satu kapal serang Iran “mendekati Sirocco dengan kecepatan tinggi yang berbahaya dan hanya mengubah arah setelah kapal AS mengeluarkan sinyal peringatan yang dapat didengar untuk menghindari tabrakan.” Sirocco juga dikatakan telah mengerahkan suar peringatan selama pertemuan itu.

Akhirnya, tiga speedboat Pengawal Revolusi meninggalkan daerah itu, dengan kapal-kapal AS melanjutkan transit mereka, bunyi pernyataan itu.

Armada ke-5 AS menuduh para pelaut Iran gagal "memenuhi standar internasional perilaku maritim profesional atau aman," dan "meningkatkan risiko salah perhitungan dan tabrakan."

Angkatan Laut AS juga menekankan bahwa pasukannya akan melanjutkan operasi mereka di udara dan di laut “di mana pun hukum internasional mengizinkan.”

Pernyataan itu disertai dengan tiga foto speedboat Iran.

Tehran belum mengeluarkan komentar apa pun terkait insiden tersebut pada saat artikel ini ditulis.

Sebagai chokepoint ke Teluk Persia, Selat Hormuz memiliki kepentingan strategis. Sebuah laporan oleh Administrasi Informasi Energi AS mengklaim bahwa pada tahun 2018, “aliran minyak harian Selat rata-rata 21 juta barel per hari, atau setara dengan sekitar 21% dari konsumsi cairan minyak bumi global.”

Selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi banyak insiden yang melibatkan Angkatan Laut AS dan Iran serta kapal sipil.

Pada bulan Mei, pasukan Iran menangkap dua kapal tanker minyak milik Yunani di sana, yang seperti dilaporkan Euronews, masih dalam tahanan Iran pada pertengahan Juni.

Bulan ini, Bloomberg mengutip Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang mengatakan bahwa penyitaan itu sebagai pembalasan atas “pencurian minyak Iran” oleh Yunani – sebuah referensi yang jelas ke Athena yang menyita sebuah kapal tanker berbendera Rusia yang membawa 115.000 ton minyak Iran pada akhir Mei.

Awal bulan itu, para pejabat Iran juga mengeluarkan bantahan setelah Washington menuduh Garda Revolusi melakukan provokasi di Selat Hormuz.

Bentrok serupa juga terjadi pada tahun 2020, 2017 dan 2016.

Pada 2019, AS mengkonfirmasi bahwa pasukan Iran telah menembak jatuh salah satu drone pengintainya di daerah tersebut.[IT/r]
Comment