MBS Menyetujui Kepemilikan Properti oleh Zionis di Mekah dan Madinah

Menurut situs web "Saudi Leaks", MBS telah membuka pintu lebar-lebar untuk normalisasi dengan menyetujui kepemilikan properti Zionis di kota-kota yang disebutkan, dengan ini meningkatkan kekuatan mereka yang tidak lagi disembunyikan di kerajaan.

Selain itu, sumber menyebutkan bahwa “Di antara peran paling berbahaya yang dimainkan MBS adalah keterbukaannya kepada Zionis, dan memberi mereka banyak hak istimewa seperti mengizinkan kehadiran 'rabi kunci di kerajaan,' investasi pengusaha Zionis di sana, Perjanjian Tiran, dan membiarkan pesawat rezim pendudukan menodai wilayah udara kerajaan.”

Sumber yang sama juga mencatat bahwa “Sistem media pro-rezim telah dimulai pada bulan April untuk mengkampanyekan rancangan resolusi baru tentang pembelian properti di kerajaan. Sementara itu, keputusan ini akan disarankan untuk disurvei sebelum disahkan.”

Ini termasuk amandemen yang memungkinkan non-Saudi untuk memiliki properti di dalam perbatasan kota Mekah dan Madinah dalam langkah yang sangat berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Sebelumnya, hukum yang ditaati, yang telah berlaku sejak April 2000, dengan ketentuan bahwa “Orang non-Saudi tidak diberikan dengan cara apa pun selain warisan hak atas kepemilikan, penghambaan, atau penguasaan properti apa pun yang terletak di dalam perbatasan kota Mekah dan Madinah.

Situs web mengisyaratkan bahwa skenario yang diharapkan adalah mengulangi apa yang terjadi di Palestina Pendudukan melalui membocorkan properti kepada agen pendudukan yang membelinya dari pemiliknya sebelum menjualnya kembali ke otoritas rezim pendudukan.

Keputusan MBS akan memungkinkan perusahaan dan individu Zionis untuk memiliki properti di Mekah dan Madinah menggunakan paspor alternatif mereka seperti paspor Amerika dan Eropa.[IT/r]