Rekonsiliasi Hamas-Suriah: 'Sumber Perhatian' 'Israel'

Menurut Barak, laporan tentang terobosan baru dalam hubungan antara Damaskus dan Hamas tampak kredibel.

"Hizbullah di Lebanon terlibat dalam rekonsiliasi ini," katanya. "Upaya tersebut mendapat lampu hijau dari Hamas dan rezim Suriah. Mengapa itu terjadi sekarang? Butuh waktu bagi Hizbullah untuk menengahi dan agar hubungan mencair."

"Ini adalah sumber kekhawatiran bagi 'Israel' karena kita tahu bahwa Hamas sedang membangun kehadirannya di utara Lebanon. Jika Hamas membuka markas di Suriah, ia dapat mulai membangun kemampuan di Suriah juga," Barak memperingatkan.

Ke depan, Barak mengajukan skenario di mana Hamas dapat bertindak sebagai ujung panah kelompok perlawanan Palestina di Suriah dengan restu dari Hizbullah dan Iran.

Pada tanggal 23 Juni, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniya bertemu dengan Sekretaris Jenderal Hizbullah Yang Mulia Sayyid Hassan Nasrallah di Beirut dalam pertemuan pertama mereka dalam setahun.

Kedua pemimpin perlawanan membahas Poros Perlawanan anti-Zionis ‘Israel’.

Juga di Beirut baru-baru ini, Hizbullah telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan faksi perlawanan Palestina lainnya.

"Tujuannya adalah menemukan cara untuk menyatukan barisan dan mendiskusikan bagaimana memperkuat 'blok' Palestina di poros perlawanan," kata Barak.

“Hamas sedang berusaha untuk membuat mekanisme komando dan kontrol dengan faksi Palestina lainnya di Lebanon sehingga dapat beroperasi secara lebih efisien dari Lebanon, dan sekarang, pintu Suriah juga terbuka. Ini adalah pengganda kekuatan,” katanya.[IT/r]