LSM: Paruh Pertama 2022, Ada 425 Pelanggaran terhadap Konten Digital Palestina

Sada Social Center, sebuah kelompok pemantau media sosial berbasis di Ramallah, telah mendokumentasikan lebih dari 425 pelanggaran digital terhadap konten digital Palestina selama paruh pertama tahun 2022, karena upaya Israel di tingkat resmi untuk melawan narasi Palestina.

Facebook menempati urutan pertama dalam menekan konten Palestina, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, yang mendokumentasikan 273 pelanggaran oleh raksasa media sosial itu sampai Juni 2022. 

Untuk pertama kalinya, tambah pernyataan itu, Clubhouse memasuki perang melawan konten digital Palestina, dengan setidaknya 10 keluhan yang diterima tentang upaya aplikasi untuk menutup ruang audio untuk aktivis Palestina, terutama selama peristiwa di Yerusalem yang diduduki pada bulan Ramadhan.

Sementara itu, 60 pelanggaran lainnya juga didokumentasikan di WhatsApp, 30 di Instagram, 21 di Tik Tok, 14 di YouTube, dan 12 di Twitter, kata Sada Social.

Kelompok itu mengatakan sebagian besar pelanggaran terhadap konten digital Palestina di media sosial berkisar antara penghapusan akun dan pembatasan pengeposan, terutama ketika menggunakan istilah dan nama tertentu yang terkait dengan situasi politik, yang diklasifikasikan dalam algoritme larangan, seperti kata-kata Arab “pendudukan, kamp Jenin, syahid, perlawanan” dan lain-lain.

Kelompok itu juga mengatakan survei yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir dan yang mencakup 195 aktivis dan jurnalis, menunjukkan bahwa 97% dari mereka telah menjadi sasaran pelanggaran digital karena konten yang terkait dengan perjuangan Palestina yang mereka posting di akun mereka.

Dikatakan 29% responden mengalami pelanggaran berulang lebih dari 11 kali, sementara 12% mengalami pelanggaran berulang 6 hingga 10 kali. Selain itu, sekitar 43% responden mengatakan bahwa akun mereka dibobol oleh platform media sosial sebanyak 3 hingga 5 kali.[IT/AR]