Islam Times - Apa Persamaan Yordania, Tunisia, Perubahan Iklim?

Islam Times - Organisasi Royal Scientific Society (RSS) telah menyelenggarakan konferensi berjudul “Dialog Kebijakan untuk Iklim” di Tunisia, sebagai bagian dari fase kedua Inisiatif Wilayah Middle East and North Africa (MENA) sebagai Model Pendekatan NEXUS dan Teknologi Energi Terbarukan (MINARET).

Proyek ini bertujuan untuk membantu kota-kota mencapai ketahanan iklim melalui pendekatan Nexus, serta mengembangkan energi berkelanjutan dan rencana aksi iklim. Proyek ini juga menawarkan dukungan teknis yang ditargetkan untuk mempersiapkan proposal untuk proyek terintegrasi yang layak secara ekonomi, Jordan News Agency, Petra, melaporkan.

Konferensi tersebut menyaksikan partisipasi perwakilan dari kementerian Dalam Negeri, Energi, Air dan Lingkungan Tunisia, kotamadya yang ditargetkan, organisasi internasional, pakar iklim, dan pakar dari Royal Scientific Society/Pusat Penelitian Energi Nasional.

Acara ini menyoroti peran penting struktur pemerintahan lokal dalam mempersiapkan komunitas mereka untuk menghadapi tantangan terkait perubahan iklim dengan mengadopsi solusi yang terintegrasi dan inovatif.

MINARET bertujuan untuk mengatasi “tantangan dan peluang keberlanjutan yang unik di wilayah MENA” dengan meningkatkan kapasitas keberlanjutan lokal dan regional menggunakan sinergi antara teknologi dan efisiensi energi terbarukan, pengelolaan air dan ketahanan pangan, menurut situs web mereka.

Empat tahun proyek dimulai pada kuartal pertama 2017 untuk dilaksanakan di Yordania, Tunisia dan Lebanon.

Proyek MINARET bertujuan untuk membangun ketahanan pemerintah lokal terhadap perubahan iklim melalui penerapan sumber daya energi terbarukan dan efisiensi energi, teknik pengelolaan air, dan ketahanan pangan.[IT/AR]