Gedung Putih: AS Pertimbangkan Tunjuk Rusia sebagai Negara Sponsor Terorisme

Dia menegaskan bahwa masalah ini terserah Departemen Luar Negeri AS untuk memutuskan.

“Ini membutuhkan penentuan oleh Departemen Luar Negeri tentang kriteria khusus dalam undang-undang kongres. Jadi kami sedang melihat ke dalamnya bersama dengan berbagai proposal lain untuk membebankan biaya lebih lanjut pada Rusia,” kata sekretaris pers.

Jean-Pierre tidak merinci kemungkinan tindakan anti-Rusia lainnya yang saat ini sedang dipertimbangkan oleh pemerintahan Joe Biden.

Sebelumnya, Kiev menekan Washington untuk memasukkan Rusia ke dalam daftar ini. Pernyataan serupa juga digaungkan sejumlah anggota Kongres. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova sebelumnya mengecam Washington atas perjudian 'idiotnya' untuk mencap Rusia sebagai sponsor terorisme dan memperingatkan bahwa langkah ini tidak akan tanpa jawaban.

Penunjukan 'negara sponsor terorisme' diterapkan oleh Washington ke negara-negara yang diduga "berulang kali memberikan dukungan untuk tindakan terorisme internasional".

Pemerintah Amerika memiliki wewenang luas untuk menjatuhkan sanksi terhadap mereka yang ada dalam daftar tersebut. Departemen Keuangan AS dapat mengambil tindakan terhadap entitas dan individu tersebut, serta negara bagian yang berdagang dengan negara-negara dalam daftar.

Daftar negara dapat memiliki konsekuensi signifikan dalam hal tindakan pembatasan lebih lanjut. Sejak 1979, Washington hanya menambahkan segelintir negara ke dalam daftarnya. Iran, Korea Utara, Kuba, dan Suriah saat ini ada dalam daftar.

Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan bahwa pemerintahan Biden tidak melihat banyak efek praktis dari kemungkinan dimasukkannya Rusia dalam daftar negara yang mensponsori terorisme AS.[IT/r]