Islam Times - Mobilisasi Jihad Islam dan Hamas

IslamTimes - Perlawanan Palestina mengumumkan mobilisasi umum pada hari Jumat (5/8) ketika pendudukan Zionis Israel membunuh seorang komandan senior Jihad Islam dan mengumumkan operasi militer di Gaza.

Perlawanan Memobilisasi saat 'Israel' Membunuh Komandan Senior, Meluncurkan Agresi di Gaza

Pesawat-pesawat tempur Zionis Israel menyerang sasaran di Jalur Gaza utara, menewaskan seorang komandan Jihad Islam, Taysir Al-Jaabari, dengan militer pendudukan mengatakan telah memulai apa yang disebut 'Operasi Fajar Menyingsing' melawan gerakan perlawanan Palestina.

Ledakan terdengar di Kota Gaza, di mana asap keluar dari lantai tujuh sebuah gedung tinggi. Para pejabat kesehatan di daerah kantong yang terkepung itu mengatakan satu orang tewas dalam serangan itu dan 15 lainnya terluka.

Jihad Islam mengkonfirmasi bahwa almarhum adalah Tayseer Jabari, seorang komandan berpangkat tinggi. Media Zionis Israel menggambarkannya sebagai “penerus kepala militer Jihad Islam Baha Abu al Ata”, yang menjadi martir dalam serangan Israel pada 2019.

Komando Front Depan Pendudukan memperingatkan pemukim Israel yang tinggal di kota-kota dalam radius 80 km dari Jalur Gaza, termasuk Tel Aviv, bahwa ada risiko tembakan roket, media Zionis Israel melaporkan.

Tak lama setelah Al-Jaabari dinyatakan syahid, Jihad Islam mengumumkan bahwa militer pendudukan Zionis Israel meluncurkan perang, bersumpah untuk menghadapi agresi baru.

Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziad Nakhale memerintahkan operasi kelompok perlawanan untuk bertindak sesuai dengan rencana yang ditetapkan untuk menghadapi agresi Israel, media Palestina melaporkan.

Dalam sambutannya kepada Al-Mayadin, Nakhale menekankan bahwa tidak ada garis merah dalam pertempuran ini, mengumumkan bahwa Tel Aviv berada dalam jangkauan rudal perlawanan.

Dia menggambarkan perkembangan terakhir sebagai perpanjangan dari 'Operasi Pedang Al-Quds', yang berlangsung selama sepuluh hari pada Mei 2021.

Dia menyuarakan keyakinan bahwa perlawanan Palestina akan menang melawan Zionis Israel, menekankan: “Pertempuran itu akan terjadi atau tidak.”

Sementara itu, kelompok perlawanan Hamas menekankan bahwa semua kelompok perlawanan di Gaza bersatu dalam pertempuran melawan musuh Zionis Israel, dalam pesan yang jelas untuk mendukung Jihad Islam melawan pendudukan.

Dalam sambutannya kepada Al-Manar, Juru Bicara Hamas Fawzi Barhoum menekankan bahwa “darah Palestina adalah garis merah,” bersumpah bahwa perlawanan Palestina akan menargetkan tentara dan pemukim Israel.

Dia mengklarifikasi, sementara itu, bahwa Zionis Israel adalah pihak yang harus disalahkan atas eskalasi, dan bahwa itu “akan membayar harganya.”

Ketegangan meningkat selama beberapa hari di Gaza dan Tepi Barat ketika militer pendudukan menyerbu kamp Jenin pada hari Selasa, membunuh seorang pemuda Palestina dan menangkap seorang komandan Jihad Islam Sheikh Bassam Al-Saadi bersama dengan menantunya Ashraf al-Jadaa.[IT/r]