Duta Besar Rusia: Latihan AS-Korea Selatan Dapat Memaksa Pyongyang untuk Memobilisasi Kekuatan Nuklir

Dia menarik perhatian pada fakta bahwa dalam pidatonya pada peringatan 69 tahun kemenangan dalam Perang Pembebasan Tanah Air pada 27 Juli, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, berbicara tentang permusuhan Washington yang tak berubah-ubah terhadap DPRK dan bahwa negara, untuk memastikan keamanannya, "siap untuk berdialog dengan Amerika Serikat dan setiap bentrokan militer dengannya."

“Tidak ada konteks nuklir di bagian pidatonya itu,” Matsegora menekankan. “Hanya di bagian terakhir Kim mengatakan bahwa dia siap untuk memobilisasi kekuatan pencegahan nuklir dalam menanggapi situasi krisis yang mungkin muncul, jika Amerika atau Korea Selatan melanjutkan provokasi militer. Latihan militer bersama yang diumumkan oleh Washington dan Seoul, yang akan dimulai pada 22 Agustus, mungkin menjadi salah satu provokasi semacam itu.”

Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat dan Korea Selatan sangat menyadari bahwa manuver seperti itu provokatif, “tetapi untuk beberapa alasan risiko ini tidak mengganggu mereka sama sekali.”

“Ternyata mereka sendiri yang mendorong Korea Utara ke arah pendekatan diamond-cuts-diamond. Inilah yang menjadi perhatian paling serius,” tutup Matsegora.

Latihan bersama AS-Korea Selatan Ulchi Freedom Shield, kantor berita Yonhap mengatakan mengutip Kementerian Pertahanan Korea Selatan, akan terdiri dari tiga bagian: latihan staf manajemen krisis, langkah-langkah untuk mengusir serangan hipotetis dan melindungi ibu kota dan sekitarnya, dan merencanakan serangan balasan. Latihan dijadwalkan pada 22 Agustus – 1 September.[IT/r]